Penunjukan Abdi Negara atau Abdee Slank menjadi komisaris PT Telkom Indonesia mencuri perhatian publik. Kontroversi mengiringi penunjukan Abdee Slank jadi komisaris Telkom.
Dirangkum detikcom, Senin (31/5/2021), nama Abdee disandingkan dengan Eks Menristek Bambang Brodjonegoro yang juga baru ditunjuk menjadi komisaris utama. Duduk di kursi komisaris Telkom, di antaranya Bambang Brodjonegoro, Abdee Slank, hingga Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir Arya Sinulingga. Penunjukan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf mengkritik penempatan Abdee Slank di jajaran komisaris Telkom. PKS memandang keputusan ini hanya akan merugikan Telkom karena latar belakang profesi yang tidak sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jelas merugikan Telkom, karena tidak sesuai dengan profesi yang dijabatnya sebagai komisaris dan, jika Telkom dirugikan, negara yang akan dirugikan," kata Bukhori kepada wartawan, Sabtu (29/5).
Bukhori menyinggung orang yang selama ini berada di balik pemenangan Jokowi di Pilpres 2019 kerap mendapat posisi. Dia menilai hal itu akan merusak tatanan pemerintah.
"Karena penempatan orang-orang yang selama ini dianggap berjasa dalam pemenangan Jokowi 2019 tanpa melihat kemampuan justru akan merusak tatanan," ujarnya.
Kritik juga datang dari mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Dia menyindir apa yang bakal Abdee Slank lakukan dalam menyelesaikan masalah di Telkom.
"Saat menghadapi Telkom, Telkom sekarang upamanya, kita harus melihat apakah tantangan Telkom sekarang, tantangan Telkom sekaran kita tahu persis bahwa sekarang banyak jalur-jalur gratis, yang bisa mematikan Telkom. Apakah pantas seorang ahli gitaris apakah main gitar menyelesaikan itu? Menyelesaikan masalah itu? Dibutuhkan ahli betul-betul ahli IT yan bisa bahwa Telkom bisa selamat," katanya seperti dikutip akun Youtube MSD, Minggu (30/5).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Pembelaan untuk Abdee Slank
Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, menilai penunjukan Abdi Negara atau Abdee Slank menjadi komisaris PT Telkom Indonesia merupakan keputusan tepat. Fadjroel mengatakan penunjukan Abdee sudah sesuai dengan rekam jejak.
"Sangat tepat, sesuai dengan jejak profesionalitas Abdee," kata Fadjroel Rachman lewat pesan singkat.
Ade Irfan Pulungan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), membela penunjukan Abdee Slank jadi komisaris Telkom.
Irfan mengaku prihatin dan menyayangkan tuduhan dari sejumlah kalangan yang menilai penunjukan dan pengangkatan Abdee Slank sebagai komisaris Telkom Indonesia hanya didasarkan perannya sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Padahal, katanya, Abdee Slank sebagai seniman dan musisi merupakan sosok yang visioner dan pekerja keras, khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital saat ini.
"Jangan terlalu cepat underestimate pada sosok Abdee Slank. Ia merupakan sosok visioner dan kreatif yang memang sangat dibutuhkan. Visi dan ide kreatif Abdee ini sangat dibutuhkan oleh PT Telkom Indonesia dalam menghadapi tantangan bisnis di masa modern dan era digital seperti saat ini," kata Irfan dalam keterangannya.