Syaikhu mengungkap silaturahmi kebangsaan itu akan menjadi sikap politik PKS yang moderat. Kendati demikian, dia menghormati jika tidak ada titik temu karena sikap politik yang berbeda.
"Silaturahim kebangsaan juga akan menjadi sikap politik kita yang semakin moderat, karena dengan silaturahim kebangsaan, kita membangun titik temu dengan berbagai elemen bangsa dan menghormati berbagai perbedaan. Kalau ternyata dipertemukan-dipertemukan juga nggak memungkinkan dan mungkin akhirnya menjadi sikap politik yang berbeda, ya ini kita tasamuh dan kita juga merasa hormat kita juga akan berikan," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada partai yang Tak Mau Berkoalisi dengan PKS
Syaikhu mengungkap berdasarkan pengalaman silaturahminya, ada sikap partai politik yang tidak mau berkoalisi dengan PKS. Syaikhu menyadari hal itu menjadi sikap politik partai tersebut.
"Seperti halnya ada beberapa waktu yang lalu ada sikap partai tidak mau berkoalisi dengan PKS, silakan saja itu sikap politik," kata Syaikhu.
Syaikhu menegaskan PKS akan tetap dengan jati dirinya. Dia berharap silaturahmi kebangsaan yang digaungkan PKS ini, dapat membangun demokrasi yang kuat dan kokoh di Tanah Air.
"PKS akan tetap bagaimana dengan jati dirinya, tapi tidak melepaskan silaturahim dengan berbagai elemen bangsa, sehingga dengan itulah kita akan bisa insyaallah membangun demokrasi yang lebih kokoh dan kuat di negeri kita tercinta Indonesia," ujarnya.
(whn/man)