Pimpinan KPK soal Materi TWK Kontroversial: Kami Tak Tahu dan Tak Mau Tahu

Pimpinan KPK soal Materi TWK Kontroversial: Kami Tak Tahu dan Tak Mau Tahu

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 19:44 WIB
Jakarta -

Pertanyaan-pertanyaan tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk peralihan pegawai KPK menjadi ASN disorot karena janggal dan kontroversial. Pimpinan KPK angkat bicara soal materi tes itu.

"Ada pertanyaan, KPK pimpinannya tidak tahu tentang materi TWK? Memang kami tidak tahu dan tidak mau tahu. Ini untuk menjamin objektivitas," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (27/5/2021).

Ghufron menegaskan ketidaktahuan pimpinan KPK itu demi menjamin pelaksanaan TWK independen. Pimpinan KPK tak mau dianggap tidak ikut campur dalam pembuatan materi tes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kami masuk ke dalam itu, kami kehilangan objektivitasnya. Seakan-akan kami mengintervensi tentang materinya atau metode-metodenya," ucapnya.

Klaim Sudah Perjuangkan Pegawai KPK

Ghufron menegaskan keberadaan sumber daya manusia yang mumpuni adalah kekuatan KPK. Dia mengklaim sudah memperjuangkan semua pegawai KPK agar bisa tetap bertahan di lembaga antirasuah itu.

ADVERTISEMENT

"Kami semua bukan hanya memperjuangkan, tapi menyayangi mereka semua," ujar Ghufron.

Namun, menurutnya, ada perbedaan sistem antara pegawai KPK dan ASN. Oleh sebab itu, semua pegawai KPK harus memenuhi syarat untuk menjadi ASN. Proses itu pun dilakukan KPK dengan menggandeng BKN sebagai bentuk objektivitas.

Pertanyaan Kontroversial TWK KPK

Sebelumnya diberitakan, pertanyaan-pertanyaan yang jadi sorotan saat TWK misalkan menjurus ke perilaku pacaran hingga apakah bersedia lepas jilbab. Ada juga pegawai KPK yang ditanya soal qunut atau tidak hingga terkait Habib Rizieq dan FPI.

Sebanyak 75 pegawai KPK tidak lolos TWK untuk menjadi ASN itu. Di antara 75 orang itu, sebanyak 51 orang dinyatakan tidak bisa dibina lagi.

(imk/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads