Pandemi COVID-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran di Kebumen harus dilakukan secara daring dan sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Rencananya, Pemkab Kebumen akan menggelar pembelajaran tatap muka pada awal Juni esok.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, sebelum penetapan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan kajian serius. Hal ini karena berkaitan dengan pemetaan kondisi wilayah yang terpapar COVID-19 hingga tingkat desa di Kebumen.
"Kita berharap Juni nanti sekolah-sekolah ini sudah dibuka," katanya usai menggelar rakor dengan para camat didampingi Wabup Ristawati dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono, Selasa (25/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif menegaskan, kajian ini akan melibatkan satgas COVID-19 hingga tingkat desa, di mana data-data mengenai perkembangan dan penyebaran kasus harus tepat.
"Kajian tersebut harus ada laporan yang betul-betul benar, jangan sampai laporan tersebut tidak benar karena itu cukup membahayakan," imbuhnya.
Disebutkan oleh Arif, pascalebaran hingga kini, kasus COVID-19 di Kebumen cukup terkendali. Namun yang tidak kalah penting, adanya klaster 18 ABK warga negara India yang terpapar di Cilacap.
"Tentunya ini juga menjadi perhatian kita untuk berhati-hati," tambahnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kebumen Moh Amirudin menjelaskan Pemkab Kebumen akan melakukan evaluasi pendidikan Juni mendatang. Jika memungkinkan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan pada ujian kenaikan kelas atau mungkin baru dapat dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru, yakni Juli mendatang.
"Untuk menentukan kegiatan pembelajaran tatap muka tentunya menunggu hasil evaluasi," ucapnya.
Amir menerangkan, terkait evaluasi akan dilaksanakan bersama dengan Bupati Kebumen. Pembelajaran sistem tatap muka di Kebumen sendiri sebenarnya telah siap jika dilihat dari persiapan dan kesiapan.
"Namun, terkait dengan kondisi pandemi COVID-19, tentunya hal inilah yang akan menjadi pertimbangan penting. Kalau dilihat dari kesiapan tentunya sekolah sudah siap," pungkasnya.
(prf/ega)