Nabi Muhammad SAW lahir dari rahim seorang wanita mulia yang bernama Aminah binti Wahb atau Siti Aminah. Dikutip dari Sirah Nabawiyah dari yang diterjemahkan Fadhli Bahri, Rasulullah SAW merupakan anak Adam yang mulia.
Ayah Nabi Muhammad SAW adalah Abdullah bin Abdul Muththalib. Ayahnya memiliki saudara laki-laki Al-Abbas, Hanzah, Abu Thalib yang nama aslinya adalah Abu Manaf, Az-Zubair, Al-Harts, Hajl, Al-Muqawwim, Dhirar, dan Abu Lahab dengan nama asli Abdul Uzza.
Ayahnya juga punya saudara perempuan bernama Shafiyyah, Ummu Hakim Al-Baidha', Atikah, Umaimah, Arwa, dan Barrah. Abdullah lahir dari istri Abdul Muththalib yang bernama Fathimah binti Amr. Kakek Nabi Muhammad SAW adalah Abdul Muththalib bin Hasyim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasab ibunda Rasulullah SAW
Di kalangan Quraisy, Aminah binti Wahb merupakan wanita yang paling baik dari nasab dan kedudukannya. Dia memiliki nama lengkap Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah.
Ibu Aminah adalah Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddaar bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr. Sementara itu, neneknya adalah Ummu Habib binti Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr. Ummu Habib adalah putri Barrah binti Auf bin Ubaid bin Uwaij bin Adi bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Rhr."
"Jadi Rasulullah SAW adalah anak keturunan Adam yang paling mulia keturunannya dan nasabnya dari jalur ayah dan ibunya. Semoga Allah memberikan shalawat-Nya kepadanya, memuliakannya, dan mengagungkannya," kata penulis Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Diceritakan pada suatu ketika Aminah binti Wahb bermimpi didatangi seseorang. Orang tersebut berkata kepadanya bayi yang dikandungnya adalah pemimpin umat ini.
Ketika tengah mengandung, ia melihat sinar yang memancar keluar dari perutnya. Dari sinar tersebut ia bisa melihat istana-istana Busra di Syam. Pendapat ini dikatakan Ibnu Ishaq dan banyak orang yang mengatakannya. Namun demikian, hanya Allah yang lebih tahu. Wallahu a'lam.
Tidak lama berselang, suaminya Abdullah bin Abdul Muththalib meninggal dunia. "Tidak lama kemudian Abdullah bin Abdul Muththalib, ayahanda Rasulullah SAW meninggal dunia, ketika ibunda Rasulullah SAW sedang mengandung beliau," ujar ahli sejawah muslim Ibnu Ishaq.
Hingga tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah Aminah binti Wahb melahirkan anak laki-laki yang tak lain adalah Rasulullah SAW. Setelah melahirkan dia mengutus seseorang untuk memberikan kabar kepada Abdul Muththalib.
Baca juga: Bacaan Doa Iftitah dan Keutamaannya |
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Abdul Muththalib membawa Rasullah ke Ka'bah. Ia berdoa dan bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya. Setelah itu, ia menyerahkan kembali Rasulullah kepada ibunya dan ia mencarikan ibu susu untuk cucunya.
Masyarakat Arab zaman dahulu memiliki tradisi untuk menyusukan anaknya ke wanita lain. Begitu pula dengan Rasulullah. Aminah binti Wahb memberikannya kepada Halimah binti Abu Dzuaib atau yang dikenal dengan Halimah As-Sadiyah untuk menyusui putranya.
(row/row)