Vaksin Sinopharm menjadi salah satu vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong yang sudah dimulai beberapa waktu lalu. Timbul pertanyaan vaksin Sinopharm dari mana berasal?
Vaksin gotong royong sendiri merupakan program vaksin mandiri yang biayanya akan dibebankan kepada perusahaan untuk melakukan vaksinasi para karyawannya. Karyawan dapat memperoleh vaksin gotong royong secara cuma-cuma alias gratis.
Lantas vaksin Sinopharm dari mana? Berikut penjelasannya:
Vaksin Buatan China
Menjawab pertanyaan vaksin Sinopharm dari mana, diketahui vaksin ini berasal dari China. Vaksin ini diproduksi oleh Beijing Bio-Institute Biological Products Co, salah satu unit Sinopharm atau China National Biotec Group (CNBG).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di Indonesia, PT Kimia Farma Tbk menjadi perusahaan yang mendaftarkan serta mendistribusikan vaksin yang memiliki nama SARS-COV-2 VACCINE (VERO CELL), INACTIVATED.
Sesuai namanya, vaksin Sinopharm menggunakan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Tak hanya Sinopharm, vaksin Sinovac juga menggunakan platform virus yang sejenis.
Digunakan untuk Vaksin Gotong Royong
Selain menjawab vaksin Sinopharm dari mana, perlu diketahui juga bahwa vaksin ini digunakan untuk program vaksin gotong royong. Pada Maret 2021, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyebut ada 3 jenis vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong, yakni Novavax, Moderna, dan Sinopharm.
Jenis vaksin yang disebut-sebut juga akan dipakai untuk vaksin gotong royong adalah CanSino buatan China.
"Vaksin Sinopharm layak mendapatkan EUA. Dengan adanya EUA, Vaksin Sinopharm akan diimpor dan didistribusi untuk vaksinasi gotong royong untuk menyokong rencana pemerintah mencapai herd immunity," kata Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo.
Efikasi Vaksin Sinopharm
Tak hanya menjawab vaksin Sinopharm dari mana, kali ini juga akan dibahas efikasi dari vaksin buatan China ini.
Dalam uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lainnya, dari 42.000 subjek yang diteliti, didapatkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen. Imunogenesitas pada 14 hari setelah penyuntikan dosis kedua menunjukkan pembentukan antibodi sebesar 98,09 persen pada orang dewasa dan 97,62 persen pada lansia.
Keamanan dan Efek Samping
Selain menjawab vaksin Sinopharm dari mana, yang perlu diketahui juga adalah terkait keamanan dan efek sampingnya.
Disebutkan efek samping vaksin Sinopharm bisa ditoleransi dengan baik dengan kategori efek samping adalah 0,01 persen atau tergolong sangat jarang.
"Pada usia di atas 60 tahun tidak ada laporan efek samping lokal grade 3," kata Penny.
Ada tiga efek samping lokal ringan (0,01 persen) yang mungkin dirasakan, yakni bengkak, rasa sakit dan kemerahan. Sementara ada tiga efek samping sistemik (0,1 persen) yang bisa saja dirasakan, seperti sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk.
Simak juga '7,5 Juta Dosis Vaksin Sinopharm Akan Dikirim ke Indonesia':