Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus siap antisipasi kasus COVID-19 selepas Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, libur panjang hari raya berpotensi membuat lonjakan kasus COVID-19 baru di Indonesia yang sedang menurun. Adapun, berdasarkan rilis yang diterima detikcom, jumlah kasus aktif setiap harinya menurun hingga kini sudah di bawah 90 ribu kasus.
Oleh karena itu, satgas COVID-19 mengatakan kapasitas testing terus ditingkatkan dan capaiannya dengan 9 minggu berturut-turut di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), yaitu 1:1000 populasi per minggu. Dari capaian testing ini, data menunjukkan bahwa dalam 13 minggu terakhir jumlah kasus positif memang menurun di tengah-tengah masyarakat, dan bukan disebabkan kapasitas testing yang rendah.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito berharap kondisi penanganan yang sudah baik ini harus terjaga. "Jika melihat perkembangan data testing dan kasus secara berdampingan, maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 minggu ini bukan karena jumlah testing yang rendah. Kenyataannya, testing konsisten di atas standar WHO selama 9 minggu berturut-turut," terang Wiko, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/05/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Wiku menjelaskan perkembangan data testing harian sempat menunjukkan penurunan drastis pada minggu ketiga Februari 2021, yaitu hanya mencapai 4,68% dari target WHO. Pada minggu-minggu selanjutnya, kapasitas testing terus ditingkatkan dan secara konsisten berada di atas standar WHO dalam 9 minggu terakhir hingga bulan Mei 2021.
Namun, perkembangan testing sempat menurun pada minggu kedua Mei 2021, yaitu hanya mencapai 75,37% dari target WHO. Ini terjadi lantaran adanya libur menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Hal ini dapat terjadi karena periode libur Lebaran pada minggu lalu yang mempengaruhi operasional laboratorium. Sehingga menyebabkan jumlah orang yang diperiksa menurun," jelas Wiku.
Lebih lanjut, membandingkan dengan perkembangan kasus positif mingguan, puncak tertinggi berada di minggu kedua Februari 2021. Namun pada minggu-minggu selanjutnya tren penambahan kasus aktif terus menurun tajam hingga hari ini. Data per 16 Mei 2021, penambahan kasus mingguan, sebesar 26.067 kasus atau turun lebih dari 70% dibandingkan saat puncak kasus pada Februari lalu.
Pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat Indonesia dari seluruh lapisan. Kedisiplinan masyarakat yang meningkat secara kolektif serta disiplin protokol kesehatan juga turut andil dalam keberhasilan menekan angka COVID-19.
Untuk itu, penting bagi pemerintah daerah untuk menjaga kapasitas testing dan pemeriksaan laboratorium terus ditingkatkan agar selalu berada di atas standar WHO. Dengan begitu, dapat dinilai apakah penurunan kasus benar-benar terjadi atau tidak.
"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan sumber daya yang cukup untuk melakukan testing. Dan segera selesaikan apabila terdapat kendala atau membutuhkan bantuan," pungkasnya.
(mul/ega)