MUI Usut Heboh Pria di Maros Sulsel Bikin Aliran Kepercayaan

MUI Usut Heboh Pria di Maros Sulsel Bikin Aliran Kepercayaan

M Bakrie - detikNews
Jumat, 21 Mei 2021 15:48 WIB
Seorang pria A. Sulaiman mengirim surat ke pemerintah hendak membuat aliran kepercayaan (Bakrie/detikcom).
A Sulaiman mengirim surat ke pemerintah hendak membuat aliran kepercayaan. (Bakrie/detikcom)
Maros -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), tengah mengusut seorang pria bernama A Sulaiman yang mengaku keluar dari Islam dan membentuk aliran kepercayaan. MUI akan mendalami apakah aliran itu sesuai dengan ajaran Islam atau tidak.

"Yang jelasnya kalau ajarannya itu keluar dari rukun Islam dan Iman jelas sudah tidak benar," kata Ketua MUI Maros Syamsu Khalik kepada detikcom, Jumat (21/5/2021).

A Sulaiman mengklaim telah mengirim surat ke sejumlah pihak, dari Presiden hingga Bupati Maros, bahwa dirinya akan membentuk aliran kepercayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengakuannya, Sulaiman menyatakan telah lama mendalami sebuah tarekat tertentu. Bahkan dia mengklaim telah sampai pada level makrifat dari hasil perenungannya sendiri tanpa ada bimbingan guru. Pengakuan itu lalu dibantah oleh MUI Maros.

"Tidak boleh begitu, berguru sendiri. Kalau memang tidak ada, (gurunya) itu pasti setan. Kami sedang mencari tahu apa motifnya," tegas Khalik.

ADVERTISEMENT

Khalik menduga munculnya keyakinan itu di dalam diri Sulaiman karena adanya depresi yang mendalam. Ia pun berencana berdialog dengan Sulaiman untuk kembali meluruskan keyakinannya itu.

"Yah, apa lagi kan sementara digugat cerai, terus berhenti dari PNS. Mungkin itu penyebabnya yang membuat depresi. Tapi kita akan coba komunikasi untuk meluruskan," sebutnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, seorang pria di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), A Sulaiman, membuat heboh setelah menyebarkan surat izin membuat aliran kepercayaan bernama Iman Tilaco.

"Yang bersangkutan ini mengantongi surat pasien dari Rumah Sakit Dadi (rumah sakit jiwa). Sekarang posisinya di rumah singgah kami," kata Kadis Sosial Maros, Prayitno.

Saat ditemui di rumah Singgah, Sulaiman terlihat sangat cakap memberikan tanggapan dari berbagai pertanyaan. Ia mengaku ide mendirikan aliran kepercayaan itu muncul baru satu bulan terakhir.

"Ini kalau diberikan izin, barulah saya sebarkan. Sekarang tidak ada satupun pengikut saya. Kalau tidak diizinkan, ya saya harus tahu alasan negara apa. Karena saya fikir ini tidak bertentangan dengan aturan," kata Sulaiman.

Terkait surat keterangan dari RSKD Dadi Makassar, Sulaiman mengaku bahwa dia memang pernah dirawat selama dua kali. Pertama memang karena kejiwaan, kedua karena penyakit biasa.

"Pernah, tapi dianggap level kejiwaan saya ini masih biasa. Nah, yang kedua itu saya masuk karena sakit biasa. Tapi itu hak orang kalau saya disebut ada gangguan kejiwaan," sebutnya.

Sulaiman mengaku surat itu dibuat di tempat rental komputer. Sementara redaksinya ia konsep sendiri berbekal keilmuannya sebagai seorang PNS selama 11 tahun.

Halaman 2 dari 2
(nvl/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads