Satu unit bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion terbakar di pos transit di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Peristiwa itu bermula saat bus itu masuk ke dalam pos transit sekitar pukul 09.00 WIB.
Ketua RW 02/RT 06 Kelurahan Kuningan Barat, Edi Latuheru, mengatakan awalnya bus masuk ke pos transit dalam keadaan normal. Bus tersebut baru kembali setelah mengantar penumpang ke Bogor.
"Tadi dia baru juga mobil masuk sini. Dia jalan dari Bogor kemari, parkir kira-kira ada 1 jam. Udah dimatikan itu semua mesin, listrik juga sudah," kata Edi di lokasi, Jumat (21/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengatakan sopir bus pergi untuk makan bakso. Namun, 15 menit setelah sopir pergi, percikan api tiba-tiba muncul dari bagian depan mobil.
"Sopir istirahat, makan bakso, tahu-tahu api nyala. Langsung saya lapor, pemadam luncur kemari. Api dari depan ke belakang. Kita coba ambil alat sendiri, matiin nggak bisa, karena udah besar apinya," kata Edi.
Kepala Personel Grup A Sektor Mampang Damkar Jaksel, Sudrajat, mengatakan pihaknya mendapat laporan kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Empat unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api.
Dia menyebut api sudah menghanguskan bus dan merembet ke empat kendaraan lainnya ketika petugas datang.
"Sampai di TKP kebakaran sudah cukup besar dan kami atasi kebakaran ini 15 menit. Jadi tidak merembet yang lain. Yang kebakaran satu unit bus dan empat unit sedan," kata Sudrajat.
Menurut Sudrajat, dari keterangan awal yang didapat pihaknya, penyebab kebakaran tersebut adalah korsleting pada panel listrik di bus JR Connexion.
"Info dari pengemudi, ini dari panel kelistrikan. Mobil dalam istirahat, tapi tiba-tiba, setelah istirahat, pengemudi itu lagi makan bakso. Tapi mobil kebakaran dan ini kita belum memastikan nanti yang lebih detil dari penyidik kepolisian," ujar Sudrajat.
Bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion merupakan bus warga perumahan di Bekasi, Bogor, Cibubur, Depok, Serpong, hingga Tangerang. Layanan bus tersebut dijalankan oleh operator-operator bus di bawah pengawasan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).