Tanda Tanya soal Kawah Dekat Bodi KRI Nanggala

Round-Up

Tanda Tanya soal Kawah Dekat Bodi KRI Nanggala

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 19 Mei 2021 05:08 WIB
Denpasar -

Badan tekan atau pressure hull KRI Nanggala-402 diperkirakan berada di dalam kawah misterius yang berada di dasar laut perairan Bali Utara. Namun, hingga kini isi kawah tersebut masih menjadi tanda tanya.

Keberadaan kawah misterius itu tergambar dari hasil survei bawah laut Kapal Tan Suo Er Hao yang melaksanakan dive operations di area dasar laut dengan lebar 2,5 km dan panjang 3,7 km. Operasi itu difokuskan di sekitaran kawah tersebut.

Kawah misterius itu berada di titik 07 derajat, 48 menit 56,6 detik selatan dan 114 derajat, 51 menit 20,6 derajat timur perairan Bali Utara. Kawah berdiameter 38 meter itu berada di kedalaman 839 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasi badan tekan pressure hull secara pasti belum dapat digambarkan, kami hanya memperkirakan saat ini. Mungkin posisinya sekali lagi mungkin posisinya di kawah tersebut, di crater yang berdiameter 38 meter, dengan kedalaman lebih-kurang 10-15 meter kedalamannya itu pun masih belum bisa masuk ke dalamnya," kata Pangkormada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto dalam konferensi pers di Bali, Selasa (18/5/2021).

Iwan menjelaskan kawah tersebut mempunyai kedalaman kurang-lebih 10-15 meter. Namun belum diketahui pasti isi sebenarnya kawah tersebut. Kondisi dasar laut yang gelap dan alat scan side sonar milik Kapal Tan Suo Er Hao disebut belum mampu mendeteksi dengan jelas kawah itu.

ADVERTISEMENT

"Ada satu hal di sana tempat crater atau kawah yang lebarnya kurang lebih diameter 38 meter dengan kedalaman kurang-lebih 10-15 meter, ini yang sampai saat ini kita belum mengetahui apa sebenarnya kawah tersebut," ujar Iwan.

Konpers TNI AL Soal KRI NanggalaKawah misterius diduga lokasi badan tekan KRI Nanggala-402 (Foto: Screenshot YouTube TNI AL)

"Mereka belum bisa menemukan apa sebenarnya di dalamya, karena ini posisinya gelap seperti yang dilihat di dalam slide posisinya gelap kedalamannya kurang-lebih 10-15 meter pun sampai sekarang apa sebenarnya di sana," imbuhnya.

Kendati demikian, diduga kawah tersebut berisikan lumpur. Karena itu, badan tekan KRI Nanggala-402 diduga tertimbun lumpur dalam kawah tersebut.

"Kita sampai sekarang belum tahu (kawah) dan juga kami sampaikan ini adalah lumpur. Sehingga banyak di sini, di lumpur ada tonjolan-tonjolan ini bisa mungkin dia (badan kapal) tertimbun oleh ini lumpur badan tekannya tapi saat ini pun menggunakan sonar belum bisa mendeteksi logam," kata Iwan.

Iwan melanjutkan, Kapal Tan Suo Er Hao juga sudah beberapa kali melakukan dive operation di sekitar kawah tersebut. Namun hingga saat ini, kapal itu masih belum menemukan posisi pressure hull KRI Nanggala-402 yang panjangnya kurang lebih 45 meter.

"Mereka sudah berusaha semaksimal mungkin mengetahui isi kawah ini. Kalau di kawah itu ditemukan menggunakan magnetometer untuk mengharapkan ada magnet di sana, berarti bisa ditemukan di situ adanya badan tekan. Tapi dalam operasi 3, 4, 5, mereka tidak menemukan apa-apa," ujar Iwan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, jasad 53 kru KRI Nanggala juga diduga berada di bagian pressure hull kapal selam. Karena itu, pencarian pressure hull KRI Nanggala-402 terus dilakukan.

"Lalu tadi disampaikan, apakah personelnya di sana? Dengan tak ditemukannya personel pengawak, maka mungkin akan ada di sana. Di mana? Mungkin di badan tekan. Tapi kami belum tahu sampai di mana posisinya," kata Iwan.

Dalam operasi itu, Kapal Tan Suo Er Hao sudah berhasil mengangkat dua unit liferaft. Liferaft merupakan alat yang digunakan jika kapal mengalami kondisi kedaruratan.

Kapal bantuan dari China itu juga sebelumnya sudah berupaya mengangkat anjungan. Namun, anjungan tersebut tidak berhasil diangkat karena sling yang digunakan putus. Berat anjungan itu kemungkinan lebih dari 20 ton.

"Hari pertama pengangkatan setelah pasang-pasang, semua sudah oke, dipasang putus, slingnya tidak mampu, dengan perkiraan selisih yang dipasang tersebut. Mereka memperkirakan mampu mengangkat 18 ton ternyata putus. Sehingga mengapa mereka mengkalkulasi ulang tidak mungkin kalau beratnya 18 ton jadi lebih mungkin lebih dari 20 ton jadi mengapa saat ini mereka masih berusaha untuk memasang sling-sling yang ada dengan penambahan sling yang ada," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(mae/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads