Pakar Dorong Tes Corona Ditingkatkan Pasca Mudik, Soroti Prokes Mulai Abai

Pakar Dorong Tes Corona Ditingkatkan Pasca Mudik, Soroti Prokes Mulai Abai

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 18 Mei 2021 08:13 WIB
Sejumlah pemudik kembali ke perantauan usai berlebaran bersama keluarga di kampung halaman. Arus balik mudik itu terlihat di dua stasiun kereta di Jakarta.
Ilustrasi (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan mewanti-wanti lonjakan kasus Corona usai mudik Lebaran 2021. Iwan mendorong agar pemerintah melakukan screening yang ketat kepada pemudik dan meningkatkan tes COVID-19.

"Screening orang-orang yang kembali dari mudik dengan PCR atau swab antigen. Lakukan pelacakan dengan rasio yang tinggi. Saat ini masih di 1:4, 1:5, masih jauh dari target Menkes yang 1:15," kata Iwan kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Iwan juga meminta agar isolasi mandiri segara diberlakukan kepada pemudik yang mendapatkan hasil tes yang reaktif atau positif Corona. Isolasi juga disarankan kepada orang yang memiliki gejala COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lakukan isolasi pada kasus dan suspek," jelasnya.

Guna mewanti-wanti lonjakan kasus, Iwan meminta agar kapasitas ICU untuk pasien COVID-19 ditambah. Hal itu, kata Iwan, untuk mencegah kematian akibat Corona.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, juga penambahan tempat tidur dan kapasitas ICU untuk COVID, untuk mencegah kematian," jelas Iwan.

Langkah selanjutnya, Iwan mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sebab saat ini, kata Iwan warga mulai abai dengan prokes.

"Protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan konsisten. (Prokes) turun drastis, bisa meningkat pesat kasusnya," tuturnya.

Berdasarkan hasil pemantauan relawan di lapangan, Iwan menyebut masyarakat di DKI Jakarta mulai abai terhadap prokes. Dari data yang dilampirkan Iwan, pada pertengahan Mei, ketaatan warga terhadap penggunaan masker ada pada kisaran 20-an persen.

Sementara warga yang taat menjaga jarak di bawah 20 persen. Sedangkan angka untuk warga yang taat mencuci tangan lebih rendah dari pada menjaga jarak.

"Ini hasil pemantauan oleh relawan di tempat2 umum di Jakarta. Jauh berkurang kepatuhannya," kata Iwan.

Simak video 'Ini Cara Biar Nggak Tertipu Tes Antigen Bekas!':

[Gambas:Video 20detik]



Ada beberapa faktor turunnya kesadaran warga untuk taat protokol kesehatan. Iwan meminta sosialisasi dan pengawasan terhadap protokol kesehatan harus ditingkatkan.

"Mungkin ada pengaruh pengertian yang salah sudah merasa aman karena vaksinasi. Tetapi data penelitian tentang ini belum ada. Komunikasi harus ditingkatkan juga pengawasannya," kata dia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengungkapkan data warga yang nekat mudik Lebaran 2021 meski telah dilarang. Tercatat ada 1,5 juta orang yang mudik dari Jakarta.

"Yang mudik keluar dari Jakarta sebesar 1,5 juta dan ke Sumatera sekitar 440 ribu dan mudik di Jawa sekitar 1.023.290," kata Airlangga seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers virtual, Senin (17/5/2021).

Airlangga memastikan pemerintah akan memonitor pergerakan para pemudik itu dalam 2 minggu ke depan. Dia berharap tidak terjadi lonjakan kasus akibat warga masih nekat untuk mudik.

"Nah inilah yang tentunya dalam 2 minggu ke depan kita monitor dan mudah-mudahan tidak menimbulkan kenaikan kasus," katanya.

(lir/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads