.webp)
Sejumlah pemudik terkena penyekatan arus balik di Bekasi, Jawa Barat. Mereka yang kena sekat diwajibkan mengikuti tes antigen Corona.
Salah satunya pemudik asal Subang, Dony, mengeluhkan penyekatan dan tes antigen Corona membuat ribet. Meski demikian, dia enggan melawan.
"Terserah. Ikutin pemerintah saja. Ribet kayak gini, melawan juga salah," ujar Dony di pos penyekatan Jalan Raya Rengas-Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dony mengaku pergi mudik sebelum aturan larangan mudik berlaku. Dia mengaku pergi mudik bersama istri dan anaknya.
"Ke rumah saudara di Subang," ujarnya.
Dony mengaku melewati Jalan Raya Rengas yang kini menjadi lokasi penyekatan saat berangkat mudik. Namun saat itu tidak ada penyekatan karena belum masa larangan mudik.
"Baru balik (mudik), ada penyekatan, saya nggak tahu. Kalau tahu mah lewat kampung, ada gang tembus-tembus ke sini," kata Dony.
Warga lainnya, Sigit, juga berkomentar terkait penyekatan sekaligus tes antigen kepada para pemudik. Sigit mengaku sudah mengetahui adanya penyekatan arus balik.
"(Saya) Dari Bandung, ke Jakarta, saya sudah tahu (ada penyekatan), nekat aja," ujar Sigit.
Sigit menempuh perjalanan 3,5 jam dari Bandung sebelum tersekat di Bekasi. Sigit setuju dengan adanya tes COVID ini. Menurutnya, hal tersebut adalah hal yang tepat untuk melacak penyebaran Corona sedini mungkin.
"Ada tracking-nya gitu, sebelumnya kan diputar balik, ya bagus aja sih," tuturnya.
Pantauan detikcom, terlihat sejumlah anggota kepolisian dan Dinas Perhubungan berjaga di Jalan Raya Rengas-Lemahabang arah Bekasi. Penyekatan dimulai pukul 09.15 WIB. Terlihat pula polisi bersenjata laras panjang.
Pengendara motor yang tampak membawa barang bawaan banyak diberhentikan. Beberapa pemudik terlihat berdebat dengan polisi.
Mereka kemudian dialihkan ke area gudang logistik salah satu perusahaan yang menjadi lokasi tes antigen COVID-19.
Simak video 'H+3 Lebaran, Arus Lalin Tol Jakarta-Cikampek KM 34 Lancar':
