Analisis Pakar Terkait Motif Pria Rekam Pria di Toilet Bobobox

Analisis Pakar Terkait Motif Pria Rekam Pria di Toilet Bobobox

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 16 Mei 2021 07:57 WIB
Bobobox, startup pengelola jaringan hotel kapsul berinovasi di tengah gempuran pandemi COVID-19. Bobobox menghadirkan dua lokasi penginapan baru yang didukung Internet of Things (IoT).
Ilustrasi (Foto: Bobobox)
Jakarta -

Terungkap terduga perekam pria di kamar mandi di hotel kapsul Bobobox, Jakarta Pusat adalah pria. Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri mengungkap ada beragam motif dalam perekaman itu.

"Karena modusnya adalah mengandalkan penglihatan sambil sembunyi-sembunyi, maka mungkin akan ada kalangan yang menyebutnya sebagai voyeurisme alias peeping tom alias tom si pengintip," kata Reza kepada wartawan, Sabtu (15/5/2021).

Reza meminta warga supaya waspada atas peristiwa ini. Dia mengatakan bahwa tindakan perekaman ini beragam caranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi waspadalah, perilaku jahat manusia, termasuk kelakuan seperti si bandit tengik ini, sangat mungkin bereskalasi. Semakin dia merasa manfaat positif dari aksi kotornya, secara bertahap semakin canggih pula cara-cara jahat yang dia terapkan," tutur dia.

Reza mengatakan kemungkinan motif pertama karena iseng. Pelaku merasa tidak ada kegiatan lain sehingga melakukan aksinya itu.

ADVERTISEMENT

"Dalam kasus di hotel ini, misalnya, mari kita bayangkan eskalasinya seperti ini. Pertama, kasual. Artinya, pelaku merekam orang mandi hanya karena iseng. Mungkin karena tak ada kegiatan, setan pun nyasar di kepalanya," ucap Reza.

Motif kedua, kata Reza, adalah aksi yang telah dilakukan pelaku secara berulang-ulang. Pelaku dalam tingkatan itu, diyakini telah berkali-kali merekam video tak senonoh itu.

"Dari kasual, berlanjut ke tingkat kedua, kompulsif. Pada tingkat ini, perilaku si bandit sudah muncul berulang-ulang. Seolah, tanpa harus menunggu setan, dia sendiri sudah bisa terbiasa atau bahkan rutin melakukan rekaman porno itu. Tak tertutup kemungkinan, kompulsi disertai obsesi. Perilaku mesumnya beriringan dengan pikiran mesum yang juga muncul berulang dan tidak bisa diganti dengan pikiran-pikiran lain. Pikirannya menempel secara kuat, perilakunya pun melekat hebat. Obsesi kompulsi," tutur dia.

Simak selengkapnya

Saksikan video 'Viral Tamu Hotel Direkam saat Mandi, CEO Bobobox Angkat Bicara':

[Gambas:Video 20detik]



Reza mengatakan pada tingkatan satu dan dua itu, pelaku hanya merekan video hanya untuk konsumsi pribadi.

"Baik tingkat satu (kasual) maupun tingkat dua (kompulsif), si pelaku memakai video-video orang mandi itu sebatas untuk dirinya sendiri," katanya.

Lebih lanjut, dari motif pertama dan kedua itu, kata Reza, pelaku mulai berencana menghasilkan uang dari video itu. Tindakan itu kemudian masuk pada aktivitas kriminal.

"Tidak berhenti sampai di situ. Semakin parah, si bandit naik kelas. Dia mulai membayangkan bahwa dari koleksi video yang dia punya, dia bisa memperoleh uang. Nah, terlihat: dari yang awalnya iseng, sekarang dia sudah punya mindset bisnis. Dari bandit kurang kerjaan, menjelma sebagai kriminal yang mengkomersialisasi rekaman. Baik rekaman perempuan tanpa busana maupun pria tanpa busana. Gila kan; dari yang semula crazy peeping tom, kini si bandit pantas punya julukan crazy rich man," jelasnya.

"Sudah? Belum. Si bandit masih bisa naik kasta ke tingkat keempat. Di level satu (kasual), ke level dua (kompulsif), kemudian ke level tiga (bisnis produk pornografi), manusia mesum ini tidak menyentuh korban-korbannya. Barulah di tingkat empat, bisa saja dia melakukan aksi kejahatannya dengan melancarkan serangan seksual lewat kontak fisik ke para sasarannya," terangnya.

Atas dasar itu, Reza mendorong polisi untuk mengusut tuntas kasus ini. Dia mengatakan perlu pemeriksaan kepada barang-barang yang dimiliki pelaku.

"Nah, dengan gambaran tentang perilaku eskalasi sedemikian rupa, polisi perlu cari tahu, bandit tengik ini sudah punya karir jahat seperti apa. Geledah tempat tinggalnya, komputernya, jaringan media sosialnya. Bagus pula kalau bisa diperiksa kemungkinan dia mengidap penyakit menular seksual," jelasnya.

"Satu lagi, ekspos wajah dan identitas si bandit tengik ini ke publik. Bantu masyarakat agar bisa membantu polisi menghukum si penjahat," sambungnya.

Untuk diketahui, polisi masih menyelidiki perekaman secara diam-diam yang dilakukan terduga pelaku di dalam kamar mandi hotel kapsul Bobobox, Jakarta Pusat. Terduga pelaku dan korban sama-sama berjenis kelamin pria. Apa motif pelaku merekam secara diam-diam?

"Iya itu direkam di kamar mandi khusus cowok," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/5).

Arsya mengatakan, kamar mandi di hotel kapsul Bobobox merupakan kamar mandi sharing. Tapi, kamar mandi untuk tamu laki-laki dan perempuan dipisah.

"Kalau kamarnya masing-masing, kapsul gitu. Tapi, kamar mandi itu umum, tapi cewek dan cowok tidak disatuin," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads