Wadir Ancol Ungkap Alasan Penutupan: Harusnya Kami Pesta, Tapi Harus Prihatin

Wadir Ancol Ungkap Alasan Penutupan: Harusnya Kami Pesta, Tapi Harus Prihatin

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Sabtu, 15 Mei 2021 15:36 WIB
Suasana Pantai Ancol Sepi Pengunjung karena Ditutup
Suasana Pantai Ancol siang ini. (Dias/detikcom)
Jakarta -

Wisata Ancol ditutup sementara per hari ini. Wakil Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Johannes Harwanto mengatakan penutupan ini dilakukan karena pihaknya mengutamakan keselamatan masyarakat.

"Walaupun harusnya kami berpesta ini, ya kan. Secara revenue kita pengunjung Lebaran, liburan, dan akhir tahun, itu adalah tempat kami mendapatkan penghasilan. Tapi, dengan kondisi seperti ini, ya kita harus prihatin. Sama-sama prihatin," ujar Johannes saat ditemui di Pantai Lagoon, Ancol, Sabtu (15/5/2021).

Johannes mengungkapkan dirinya beserta jajaran manajemen Ancol lainnya mengutamakan keselamatan pengunjung. Menurutnya, mereka merelakan pendapatan demi keselamatan publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami memutuskan untuk lebih mengutamakan keselamatan publik dulu daripada pendapatan yang sekian rupiah, harus kami relakan dulu. Walaupun memang terus terang, untuk industri pariwisata ini memang harus prihatin dulu. Sebetulnya kita akan panen, tapi jadinya nggak bisa panen," terangnya.

Pengelola Taman Impian Jaya AncolWakil Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Johannes Harwanto (Dias/detikcom)

Johannes juga mengungkapkan kendala mengatur masyarakat yang berwisata di tengah pandemi COVID. Johannes menyebut tidak semua pengunjung di Ancol mudah diatur.

ADVERTISEMENT

"Orang lebih suka seenaknya, 'Ah saya mau duduk di sini aja'. Itu yang jadi tantangan buat kami. Tidak semua orang mudah diatur," keluh Johannes.

Oleh karena itu, Johannes mengatakan pihak Ancol selalu berupaya mencari solusi terbaik bagi pengunjung. Itulah alasan mengapa pihak Ancol tidak bisa dikatakan bersenang-senang dalam menerima pengunjung selama pandemi COVID-19.

"Itu sih tantangan kami, bagaimana kami tetap bisa melayani, tetapi bagaimana kita sama-sama bisa menjaga. Kita menjaga pengunjung yang datang. Ke sini maunya senang-senang, tapi akan berdampak kalau ada hal yang tidak diinginkan," tutur Johannes.

"Di pihak kami juga harus memastikan bahwa kami pun juga tidak menjadi tempat klaster baru. Itu yang sangat kami khawatirkan. Jadi kami pun bukan berarti senang-senang menerima pengunjung Lebaran ini," sambungnya.

Diketahui, per pukul 16.00 WIB kemarin, wisata Ancol dikunjungi oleh 43 ribu orang, yang artinya sudah melebihi batas 30 persen. Meski demikian, ada pula 13 ribu orang yang keluar sehingga kuota tetap terkontrol.

Simak Video: Kala Ancol Harusnya Berpesta, Tapi Prihatin Kondisi Corona

[Gambas:Video 20detik]



(zap/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads