Para penggawa Satgas COVID-19 melaksanakan takbiran hingga Salat Id di Graha BNPB Jakarta. Sesuai imbauan pemerintah, para personel Satgas COVID-19 tak ada yang mudik Lebaran.
Sekitar 20-an orang melaksanakan Salat Ied di lantai 15 Graha BNPB, termasuk Sestama BNPB Lilik Kurniawan, Karo Hukum Zaherman, Karo Umum Andi Eviana, Kolonel Czi Budi Irawan dan Kolonel Arh Hasyim Lalhakim. Bertindak sebagai imam dan khatib, Ust. Prof. Dr. Muslihun Ihsan.
Tenaga Ahli BNPB yang juga personel Satgas COVID-19 Egy Massadiah bercerita Auditorium Sutopo Purwo Nugroho yang berkapasitas 500 orang lengang dengan jumlah jemaah yang 20-an. Para peserta Salat Id khusuk menjalankan ibadah, meskipun menurut Edy ada yang terasa kurang karena ketidakhadiran anggota keluarga bersama mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu kami malah hanya sepuluh orang," kata Egy dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (13/5/2021).
Usai Salat Id, menu makanan khas Lebaran, opor ayam telah terhidang di ruang Multimedia lantai 10, ditambah lauk rendang spesial kiriman mantan Sestama BNPB, Harmensyah. Rombongan jemaah salat Id yang sedikit itu pun makan bersama, setelah sebelumnya saling bermaaf-maafan jarak-jauh (tidak saling bersalaman).
Selesai menikmati santapan, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo melanjutkannya dengan kembali bekerja. Ia melakukan pantauan dan menerima laporan, utamanya di daerah-daerah yang berpotensi terjadi lonjakan kasus berdasarkan tren yang dihimpun tim data Satgas COVID-19.
"Perketat lalu-lintas manusia di penyeberangan Bakauheni - Merak. Sekalipun sudah mengantongi surat swab, harus dicek lagi secara cermat dan seksama. Tidak ada pengecualian. Jika positif, langsung dikarantina," kata Doni saat memberi instruksi.
Setelah itu, Doni menghubungi anggota Satgas di berbagai daerah untuk tidak lengah, tidak mengendorkan pengawasan dan pengendalian pergerakan manusia. Alih-alih pulang ke rumah, Doni bersama tim kembali melakoni rapat koordinasi terbatas di lantai 10.
Doni mengarahkan anggota Satgas COVID-19 di berbagai daerah, untuk tidak segan-segan menerapkan lockdown skala mikro. Ia kembali mencontohkan lockdown mikro yang dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat bernama Ali, di Jambi.
Arahan Doni, jika satu RT/RW ada lebih dari lima orang atau sejumlah rumah yang isinya terpapar COVID-19, segera lakukan lockdown di RT/RW. Semua pihak harus segera mengawasi, mendukung, dan memastikan lockdown berlangsung tertib dan baik. Termasuk jaminan pasokan logistik.
Ia menegaskan kata kunci mengendalikan COVID-19 tidak berubah. Patuhi protokol kesehatan! Doni berpesan protokol kesehatan mesti terus dijaga di musim libur atau di hari biasa, baik di rumah maupun di tempat ibadah, baik di tempat kerja atau pun di tempat wisata, selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Kita memang harus terus cerewet. Sekali lagi, tidak masalah kita dianggap cerewet, karena tujuan kita adalah agar korban corona tidak berderet-deret," cetus mantan Danjen Kopassus itu.
(mul/mpr)