Peristiwa seorang ayah yang marah ke kasir Indomaret menjadi viral. Soalnya, si ayah tidak terima anaknya dilayani kasir dalam pembelian voucher game online Rp 800 ribu. Tentu marah-marah ke kasir bukan solusi. Ini yang perlu dilakukan orang tua ke anaknya.
Masalah kecanduan game online ini disoroti oleh psikolog anak, Tika Bisono. Problem ini sama seriusnya dengan adiksi narkoba.
"Game membuat orang ketagihan, akan menjadi penyakit apabila ini diterus-teruskan, kontrol diri si anak menjadi rontok tanpa tahu bagaimana harus setop. Ini kayak ketagihan narkoba," kata Tika Bisono kepada detikcom, Kamis (13/5/2021).
Alumni Universitas Indonesia (UI) yang menjadi dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana ini menjelaskan adiksi adalah penyakit yang perlu diterapi serius. Adiksi game online perlu ditangani ahli. Namun terlebih dahulu, orang tua perlu mengenali tanda-tanda apakah si anak sudah mulai kecanduan game online atau belum.
"Pertama, anak menjadi tidak bisa diganggu untuk hal-hal rutin. Misalnya, dia tidak bisa diganggu bahkan sekadar untuk melakukan makan tiga kali sehari. Makan harus dikirim ke kamar si anak," kata Tika, menyebutkan tanda-tanda kecanduan game pada anak.
Tanda kedua anak yang kecanduan game adalah kehidupan sosial si anak berantakan. Tidak ada hal yang lebih penting menurut si anak kecuali urusan game online-nya. Tanda ketiga, anak tidak mau bergaul saat bersilaturahmi.
"Kalau ada acara keluarga dan dipaksa untuk ikut acara keluarga, dia merasa terusik. Saat silaturahmi, dia mojok mencari Wi-Fi," kata Tika.
Selanjutnya, perlu ada kegiatan pengganti game online:
Simak video 'Alasan Bapak Marahi Kasir Indomaret Setelah Anak Top Up Game Online':