Bukan Marah ke Kasir, Ini yang Harus Dilakukan Ortu ke Anak Kecanduan Game

Bukan Marah ke Kasir, Ini yang Harus Dilakukan Ortu ke Anak Kecanduan Game

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 13 Mei 2021 12:07 WIB
Kasir Indomaret dimarahi orang tua dari bocah yang membeli voucher game Rp 800 ribu. (Istimewa)
Kasir Indomaret dimarahi orang tua dari bocah yang membeli voucher game Rp 800 ribu. (Istimewa)
Jakarta -

Peristiwa seorang ayah yang marah ke kasir Indomaret menjadi viral. Soalnya, si ayah tidak terima anaknya dilayani kasir dalam pembelian voucher game online Rp 800 ribu. Tentu marah-marah ke kasir bukan solusi. Ini yang perlu dilakukan orang tua ke anaknya.

Masalah kecanduan game online ini disoroti oleh psikolog anak, Tika Bisono. Problem ini sama seriusnya dengan adiksi narkoba.

"Game membuat orang ketagihan, akan menjadi penyakit apabila ini diterus-teruskan, kontrol diri si anak menjadi rontok tanpa tahu bagaimana harus setop. Ini kayak ketagihan narkoba," kata Tika Bisono kepada detikcom, Kamis (13/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alumni Universitas Indonesia (UI) yang menjadi dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana ini menjelaskan adiksi adalah penyakit yang perlu diterapi serius. Adiksi game online perlu ditangani ahli. Namun terlebih dahulu, orang tua perlu mengenali tanda-tanda apakah si anak sudah mulai kecanduan game online atau belum.

"Pertama, anak menjadi tidak bisa diganggu untuk hal-hal rutin. Misalnya, dia tidak bisa diganggu bahkan sekadar untuk melakukan makan tiga kali sehari. Makan harus dikirim ke kamar si anak," kata Tika, menyebutkan tanda-tanda kecanduan game pada anak.

ADVERTISEMENT

Tanda kedua anak yang kecanduan game adalah kehidupan sosial si anak berantakan. Tidak ada hal yang lebih penting menurut si anak kecuali urusan game online-nya. Tanda ketiga, anak tidak mau bergaul saat bersilaturahmi.

"Kalau ada acara keluarga dan dipaksa untuk ikut acara keluarga, dia merasa terusik. Saat silaturahmi, dia mojok mencari Wi-Fi," kata Tika.

Selanjutnya, perlu ada kegiatan pengganti game online:

Simak video 'Alasan Bapak Marahi Kasir Indomaret Setelah Anak Top Up Game Online':

[Gambas:Video 20detik]



Bila anak teridentifikasi mengalami kecanduan online, si anak perlu dibawa ke psikiater. Terapi perlu dijalankan demi kesehatan jiwa si anak.

"Masalah seperti ini perlu terapi superserius, nggak gampang," kata dia.

Kecanduan game online berasal dari pola asuh orang tua. Maka yang perlu dilakukan orang tua dengan anak kecanduan game adalah mengubah pola asuh.

"Orang tua perlu menerapkan konsep proporsionalitas dalam membagi waktu secara disiplin, kapan si anak boleh bermain dengan gadget, kapan harus belajar, kapan harus keluar rumah," kata dia.

Kecanduan game online disebabkan oleh orang tua yang menerapkan aturan terlalu longgar atau bahkan menganjurkan game online untuk anak, karena orang tua merasa tidak ingin terganggu oleh keaktifan si anak. Perlukah menyita ponsel si anak supaya anak berhenti kecanduan game online?

"Tidak bisa. Ini perlu konseling mendalam. Dia tidak boleh bengong karena ponselnya diambil. Perlu ada kegiatan pengganti saat dia tidak menggenggam ponselnya," kata Tika.

Dia juga menyarankan agar si anak yang masih belia tidak dibiasakan tidur bersama ponselnya. Semua alat komunikasi harus berada di ruang yang dapat diakses oleh banyak anggota keluarga lainnya.

"Semua alat komunikasi harus di ruang keluarga, karena ruang tidur hanya untuk tidur," kata Tika.

Halaman 2 dari 2
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads