Penjual Bunga TPU Pondok Kelapa Kecewa Kabar Ziarah Ditiadakan Tiba-tiba

Penjual Bunga TPU Pondok Kelapa Kecewa Kabar Ziarah Ditiadakan Tiba-tiba

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 12 Mei 2021 17:59 WIB
Penjual bunga di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur sepi pembeli karena ziarah makam ditiadakan
Penjual bunga di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sepi pembeli karena ziarah makam ditiadakan (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Anies Baswedan meniadakan kegiatan ziarah makam di wilayah Jabodetabek mulai 12 hingga 16 Mei 2021. Peniadaan ziarah makan tentunya berimbas para pendapatan penjual bunga, salah satunya di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

"Tahu-tahu saya dilarang masuk saja, jadinya nggak dikasih kabar dari kemarin," kata seorang penjual bunga, Novi, saat ditemui di lokasi, Rabu (12/5/2021).

Novi mengatakan dia telanjur kulakan banyak bunga untuk dijual kembali kepada para peziarah makam. Bahkan dia sudah mengeluarkan modal hingga Rp 15 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan udah belanja banyak banget saya, sepi kan ini. Ya turun (omzet), peziarahnya juga tadi bilang tutup. Udah modal banyak, saya sampai Rp 15 juta belanja," ujar Novi.

Dia pun hanya bisa pasrah. "Ya mau apa lagi? Terima aja udah," ucap Novi.

ADVERTISEMENT

Novi menyayangkan aturan peniadaan ziarah makam yang menurutnya mendadak. Jika diumumkan dari jauh hari, dia akan menunda belanja bunga.

"Kaget saja saya, itu saja saya mah. Kemarin-kemarin kan misal dibilang 'Ada penutupan nih', misal ada pengurangan peziarah, ya belanja nggak banyak saya. Tadi saya sudah belanja, sudah nyetok semua. Mau apa lagi," ujarnya.

Penjual bunga lainnya, Tutut, justru heran dengan adanya peraturan ini. Seperti Novi, Tutut juga sudah memastikan dia merugi.

"Baru ini lho (ada peniadaan ziarah makam). Kenapa sekarang ada larangan seperti itu. Apa masalahnya gitu? Masalahnya kita juga kan berpikir ya, apa salahnya, kenapa dilarang gitu. Kita kan nggak merugikan yang lain, terus kita yang udah biasa dagang kembang, kita selalu siap setiap Lebaran siapin bunga-bunga banyak untuk para peziarah," ungkap Tutut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Menurut Tutut, peraturan ini kurang tepat, karena di lain sisi pengumumannya juga mendadak. Pada akhirnya, para penjual bunga sudah mengeluarkan modal jutaan untuk momen ziarah lebaran yang biasanya ramai pengunjung.

"(Peraturannya) nggak pas. Karena menurut aku kalau ada memang peraturan seperti ini, seminggu sebelum hari-H sudah ada pengumuman, jadi kita bisa ambil antisipasi. karena ada pengumuman seperti ini kita kan ga belanja banyak, jadi (belanja) sedikit. Jadi kan kita bisa mengelola uang buat yang lain," ujarnya.

"Bukan saya saja yang nggak setuju, semuanya kurang setuju. Bahkan tadi ada yang ngomong sama kepala TPU, 'Pak tolong ya Pak jangan ditutup, aku udah modal Rp 30 juta Pak', gitu," sambungnya.

Sementara petugas sekuriti di TPU Pondok Kelapa, Ali Qodri, mengatakan pihaknya sedikit mentolerir peziarah yang datang ke makam. Namun memang terlihat cuma beberapa peziarah yang datang ke makam.

"Menurut SOP-nya sih nggak boleh, tapi kan berhubung warga ini gimana kan pemakaman yang banyak, bukan orangnya. Kan udah diumumin di media massa nggak boleh, mungkin orang mikir di situ," kata Ali.

Lebih lanjut Ali mengatakan bahwa tradisi ziarah ini susah untuk dilarang, karena menurutnya ini sudah merupakan suatu kewajiban. Dengan itu, pihaknya akan terus menaati protokol kesehatan (prokes) guna mengantisipasi terjadinya penyebaran COVID-19.

"Ya namanya kita udah tradisi kayak udah kewajiban lah, kita habis salat id, pasti ke makam. Ya jadi kita ikut protokol kesehatan lah, pake masker, cuci tangan ada disediakan," katanya.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads