Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyayangkan aksi pemudik yang nekat menerobos penyekatan polisi di perbatasan. Wiku meminta warga patuh terhadap kebijakan pemerintah.
"Saya sangat menyayangkan masyarakat yang nekat menerobos penyekatan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, masyarakat perlu memahami bahwa penyekatan yang dilakukan polisi merupakan kebijakan pelarangan mudik yang sepatutnya dipatuhi oleh masyarakat," ujar Wiku dalam jumpa pers, Selasa (11/5/2021).
Dia meminta masyarakat tak melanggar kebijakan yang berpotensi mendapat konsekuensi hukum. Warga diminta menaati kebijakan pencegahan penularan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta tak melakukan kegiatan yang melanggar kebijakan ini yang berpotensi mendapat konsekuensi hukum," tuturnya.
"Selama satu minggu ini Satgas melihat pemberitaan yang menunjukkan lokasi di mana usaha kepolisian untuk menghentikan mudik mendapatkan perlawanan dari masyarakat. Satgas meminta agar masyarakat paham bahwa dalam hal ini kepolisian harus menjalankan tugas sesuai dengan kebijakan yang telah diambil maka kepolisian berhak memulangkan pelaku perjalanan yang memaksakan untuk mudik," imbuhnya.
Wiku mengingatkan agar usaha pencegahan COVID-19 tak sia-sia. Untuk itu, dia meminta masyarakat menahan diri untuk tidak mudik.
"Tidak mudik merupakan salah satu solusi penting untuk semakin menekan laju penularan kasus COVID-19 dan kematian yang disebabkan oleh COVID. Semoga tahun depan melalui usaha dan ikhtiar kita dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Sampai hari tersebut tiba, saya harap kita dapat sama-sama berlaku bijaksana dan bersabar," katanya.
Sebelumnya, polisi meloloskan ratusan pemudik dari penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Pemudik yang didominasi kendaraan roda dua itu diperbolehkan jalan setelah terjadi kemacetan parah.
Pantauan detikcom pada Minggu (9/5) pukul 22.47 WIB, pemotor diperbolehkan melintas ke arah Karawang. Polisi yang tadinya menyekat dengan barier plastik oranye akhirnya membuka.
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan ratusan pemudik yang diloloskan di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, merupakan diskresi kepolisian. Istiono mengatakan hal itu sebagai langkah mengurangi kerumunan.
"Ya, ratusan pemudik yang mencoba ya, ini bahasanya bukan menerobos ya. Ini memang kita kelola, kita alirkan, ini adalah diskresi kepolisian, kalau sudah terjadi penumpukan yang besar, ini terjadi sebuah kerumunan penumpukan yang kita hindari adalah menjadikan klaster baru di kerumunan antrean tersebut," kata Istiono di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5).
Tonton juga Video: Giliran Penyekatan di Pantura Subang Disesaki Pemudik