BMKG: Sore Ini Tidak Akan Tampak Hilal, Besok Masih Ramadhan

BMKG: Sore Ini Tidak Akan Tampak Hilal, Besok Masih Ramadhan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Mei 2021 14:30 WIB
RAHMAT TRIYONO Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

BMKG memastikan hilal tidak akan tampak sore nanti. Kepala Pusat (Kapus) Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, menyatakan besok masih bulan Ramadhan.

Rahmat awalnya menjelaskan alasan pengamatan hilal dilakukan hari ini. Menurutnya, pengamatan hilal memang harus dilakukan setiap 29 Ramadhan.

"Jadi kan hari ini sebetulnya kenapa dilaksanakan pengamatan hilal hari ini, karena pengamatan hilal itu setiap tanggal 29 bulan komariah. Jatuhnya itu tanggal 29 Ramadhan, ya hari ini, makanya dilaksanakan pengamat hilal hari ini sekaligus sidang isbat hari ini," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data hisab atau secara astronomi, posisi hilal di seluruh Indonesia akan negatif sore hari nanti. Menurut Rahmat, elongasi atau jima (sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu) baru akan terjadi dini hari nanti.

"Artinya hari ini, sore ini, bulan itu tenggelam duluan dari ufuk barat, (setelah itu) bulan masuk, baru matahari masuk. Jadi sudah jelas dalam posisi seperti ini, hari ini tidak akan nampak hilal, secara astronomi tidak akan nampak hilal," terang Rahmat.

ADVERTISEMENT

"Karena tidak nampak hilal, tentunya besoknya itu masih bulan yang sama, artinya bulan Ramadhan. Artinya, kalau hari ini tidak nampak hilal, tanggal 12 (besok) itu masih bulan Ramadhan," imbuhnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data hisab BMKG, hilal akan terlihat besok, Rabu (12/5). Rahmat menyebut tinggi hilal besok sudah positif.

"Nah untuk besoknya, besok sorenya itu tinggi hilalnya sudah positif. Berdasarkan data hisab kami, besoknya itu sudah positif. Kan pengamat hilalnya sore atau menjelang magrib besok. Kalau besok sudah positif, artinya besok itu sudah nampak (hilal)," ucapnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Pantauan BMKG soal Potensi Terlihatnya Hilal

[Gambas:Video 20detik]



Rahmat menjelaskan, jika hilal terlihat setelah matahari tenggelam, saat itu sudah masuk bulan baru, yakni bulan Syawal. Dia menegaskan perubahan hari pada bulan Hijriah terjadi pada saat matahari tenggelam.

"Nah kalau sudah nampak setelah matahari tenggelam, batas waktu untuk bulan Hijriah kan di mana matahari tenggelam, berbeda dengan kalender Masehi. Kalau Masehi itu kan pukul 00.00. Setelah 00.01 itu sudah beda hari. Namun, kalau penanggalan Hijriah adalah setelah matahari tenggelam, baru itu tanggal baru," jelas Rahmat.

"Artinya dengan data hilal, besok sudah positif dan posisi hilalnya juga kemungkinan besar nampak, setelah matahari tenggelam besok. Artinya, pada setelah magrib itu sudah masuk bulan baru, besoknya itu sudah tidak puasa lagi, karena sudah 1 Syawal," lanjut dia.

Rahmat juga meluruskan pandangan yang menyebut, jika hilal tampak hari ini, esok hari sudah masuk bulan Syawal. Seperti dijelaskan Rahmat sebelumnya, pergantian bulan Hijriah terjadi pada saat matahari terbenam.

"Ini banyak sekali, mungkin menangkapnya bahwa tanggal 11 nampak hilal, maka tanggal 12 itu juga sudah 1 Syawal. Padahal bukan begitu. Ya kalau pengamatan hilal kan di mana matahari tenggelam, nggak mungkin siang hari, karena siang hari jelas nggak akan nampak hilal," papar Rahmat.

"Pengamatan hilal itu jelas dilakukan pada saat matahari tenggelam. Kalau hari ini jelas tidak nampak hilal, kalau besok jelas nampak hilal. Artinya, begitu matahari tenggelam itu sudah batasnya. Artinya, setelah matahari tenggelam itu, isyanya itu sudah 1 Syawal," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads