Pemudik Menangis Dicegat di Kedungwaringin: Tolong Pak, Kakak Meninggal!

Pemudik Menangis Dicegat di Kedungwaringin: Tolong Pak, Kakak Meninggal!

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Senin, 10 Mei 2021 23:33 WIB
Seorang penumpang motor menangis saat disetop polisi di Kedungwaringin, meminta diberi jalan pulang karena keluarganya meninggal, Senin (10/5/2021).
Seorang penumpang motor menangis saat disetop polisi di Kedungwaringin, meminta diberi jalan pulang karena keluarganya meninggal. (Wilda/detikcom)
Bekasi -

Beragam cerita pemudik terjadi di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Bahkan ada pemotor yang sampai menangis sesenggukan karena tidak mau diputar balik.

Bukan tanpa alasan pemotor itu menangis hingga memohon kepada aparat agar tidak diputar balik. Pemotor itu ternyata sedang bersedih karena sang kakak yang berada di Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia.

Tangisan pria itu membuat Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mendatanginya. Hendra kemudian menanyakan apa gerangan yang membuatnya menangis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa... kenapa... kenapa?," tanya Kombes Hendra Gunawan di lokasi, Senin (10/5/2021).

Pemotor yang tadinya berada di antrean pun diminta untuk menepi ke ruas kanan dan ditanya-tanya oleh polisi.

ADVERTISEMENT

"Pak, tolong, Pak... tolong," pemotor itu memohon.

"Kenapa... kenapa?," tanya Hendra lagi.

"Kakak saya meninggal, Pak, ya Allah," ucap pemotor itu sambil menangis sesenggukan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mendengar rintihan pemotor itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, yang berada di lokasi, meminta surat kedukaan kepada pemotor itu. Namun pemotor itu hanya bisa menunjukkan bukti chat di gawai miliknya.

"Jalan... jalan, kasih jalan," kata Sambodo. Pemotor itu pun lolos.

Cerita lain juga terjadi di pos penyekatan ini. Ada pemotor yang ingin mudik ke Indramayu karena menjenguk orang tua yang sedang sakit.

"Mau ke mana, Pak?," tanya petugas.

"Ke Indramayu, Pak," jawab pemotor itu.

Petugas kemudian menanyakan tujuan pemotor itu mudik ke Indramayu, Jawa Barat.

"Orang tua saya sakit, Pak," jawab pemotor tersebut.

Kemudian pemotor itu dimintai surat-surat oleh petugas sebagai persyaratan mudik karena kebutuhan mendesak.

"Ada surat jalan? Ada surat rapid test COVID?" tanya petugas kembali.

"Ada," kata pemudik sambil menyodorkan surat-surat. Pemotor itu pun diberi jalan oleh petugas.

Diketahui, penyekatan dilakukan sejak sekitar pukul 19.28 WIB. Polisi mulai memberi sekat dengan membagi bahu jalan menjadi dua bagian dengan menggunakan barier dan traffic cone.

Di pos penyekatan ini, polisi memeriksa satu per satu pemotor yang melintas. Akibatnya, lalu lintas dari arah Bekasi menuju Karawang tersendat.

Aparat gabungan, yang terdiri atas Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP, hingga Brimob turut berjaga. Mereka berdiri di dekat barier untuk memberi sekat dan memeriksa masyarakat yang menuju Karawang.

Aparat gabungan menyortir kendaraan roda dua dan roda empat agar tak bersamaan selama proses pemeriksaan. Situasi lalu lintas dari arah Bekasi menuju Karawang sempat macet menjelang pos penyekatan ini.

Halaman 2 dari 2
(whn/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads