Brimob dengan senjata lengkap dikerahkan menjaga pos penyekatan di GT Cikarang Barat selama masa larangan mudik Lebaran 2021. Keberadaan petugas bersenjata itu merupakan upaya menjaga keamanan.
"Itu untuk keamanan petugas harus kita lapisi sistem kita yang memang harus kita lakukan seperti itu," kata Kakorlantas Irjen Istiono kepada wartawan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021).
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menjelaskan keberadaan petugas bersenjata laras panjang yang berjaga. Dia menyebut keberadaan petugas bersenjata lengkap merupakan pelaksanaan SOP pengamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Brimob itu memang SOP kita dalam hal pengamanan, bahwa setiap ada anggota Polri yang sedang bertugas mengamankan pasti ada petugas-petugas yang mengamankan kegiatan personel tersebut ini bagian dari body system, artinya yang bertugas pasti ada pelapisnya untuk mengamankan," tuturnya.
Sambodo mengatakan, selain untuk pengamanan, petugas bersenjata lengkap ini dikhususkan untuk mengamankan lokasi sekitar dari ancaman teroris. Dia berharap penyekatan mudik bisa berjalan lancar.
"Jadi itu untuk pengamanan petugas, pengamanan anggota, ya kan kita namanya ancaman kan pasti ada, bisa ancaman teroris. Ya tidak hanya teroris, yang lainnya juga," ujarnya.
Bakal Siagakan Mobil Raisa
Kakorlantas Irjen Istiono juga mengatakan pihaknya sedang mengkaji kemungkinan menyiagakan mobil Pengurai Massa (Raisa) di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Istiono mengatakan pengerahan mobil Raisa ini bersifat situasional.
"Ya nanti situasional. Kita ini melayani masyarakat untuk melakukan, harusnya dilarang mudik, tapi kita harus tegas terukur untuk melakukan itu semuanya," kata Istiono.
Istiono mengatakan pihaknya akan melihat perkembangan dan situasi di lapangan. Dia berharap ada kesadaran masyarakat untuk tidak mudik di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
"Nanti situasional di lapangan memang harapan adalah kesadaran masyarakat untuk tidak mudik, tidak melakukan perjalanan panjang pada masa pandemi COVID," ucapnya.
Tonton juga Video: 372 Kendaraan Diputar Balik dari Penyekatan Tol Japek Km 31
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Kombes Sambodo mengatakan keberadaan mobil Raisa akan melihat situasi pada malam hari di Kedungwaringin. Saat ini jajaran dari kepolisian sedang melakukan rapat.
"Di sini lihat saja nanti malam. Ini sedang kita rapatkan," ucapnya.
Sebelumnya, ratusan pemudik yang didominasi kendaraan roda dua sempat melakukan aksi blokade hingga lawan arah di wilayah perbatasan Karawang dan Bekasi tersebut. Peristiwa ini berujung pada akhirnya para pemudik diperbolehkan melintas ke arah Karawang dari arah Bekasi.
Pantauan detikcom, Minggu (9/5) pukul 22.47 WIB, pemotor diperbolehkan melintas ke arah Karawang. Polisi yang semula menyekat dengan barier plastik oranye akhirnya membuka.
Para pemudik sorak-sorai menyambutnya. Mereka bahkan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih, Pak Kapolres," kata pemotor kepada Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan yang berada di lokasi.
Mereka pun jalan sembari berteriak dan bersahut-sahutan klakson. Bahkan ada yang bertepuk tangan.
Lalu lintas di perbatasan Bekasi-Karawang, tepatnya di Kedungwaringin, sempat macet total. Hal itu diakibatkan pemudik yang hendak ke Karawang tak terima dihalau petugas dan memblokade jalan arah Bekasi sebagai bentuk perlawanan.
Jalan arteri ini pun sempat penuh oleh para pemotor. Mereka yang tidak memiliki KTP Karawang terpaksa diputar balik oleh petugas.
"Silakan tunjukkan KTP Karawang. Yang tidak ada akan kami putar balik," ucap petugas di lapangan.
Para pemotor yang tidak terima diputar balik ternyata mencoba membentuk barisan. Mereka sempat memblokade jalan yang seharusnya menuju arah Bekasi sebelum akhirnya diperbolehkan polisi melintas ke Karawang.