Pemerintah telah resmi melarang mudik Lebaran untuk menekan laju penyebaran virus Corona (COVID-19). Namun, masih ada saja sebagian masyarakat yang nekat mengelabui petugas penjaga pos penyekatan agar bisa pulang ke kampung halaman.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan ada berbagai modus yang dilakukan masyarakat agar bisa mudik. Beberapa modus itu, kata Sambodo, merupakan modus lama yang sering dilakukan, seperti travel gelap.
"Yang sudah bisa kita ungkap di 2021 ini, modus-modusnya sebetulnya lama, travel gelap masih kita temukan," kata Sambodo kepada wartawan di GT Cikarang Barat, Jawa Barat, Minggu (9/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambodo menerangkan para pemudik juga ditemukan menaiki truk-truk besar agar bisa lolos dari pantauan polisi. Bahkan, teranyar, ada pemudik yang nekat menggunakan ambulans.
"Kemudian yang kedua penumpang yang menggunakan kendaraan truk, itu juga masih ditemukan. Ketiga, mudik menggunakan sepeda motor ada, yang keempat pemudik menggunakan ambulans ada, yang belum ketemu, pemudik naik mobil di towing," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya menemukan warga yang nekat mudik di Tol Cikarang 1. Uniknya, pemudik itu menggunakan mobil ambulans.
"Modus operandi banyak yang digunakan termasuk tadi ada di Cikarang 1, ada satu buah ambulans yang coba mengelabui. Ini salah satu modus operandi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (6/5).
Ambulans termasuk salah satu kendaraan yang dikecualikan dari aturan tersebut. Namun hal ini kemudian dimanfaatkan oleh warga yang nekat mudik.
"Ini kan karena ada pengecualian ya bagi ambulans. Ini satu ambulans isinya enam orang, tujuh sama sopirnya. Dua orang dewasa, dua orang ibu-ibu, dan dua orang anak-anak," katanya.
Ambulans tersebut terjaring penyekatan di Tol Cikarang 1, Kamis (6/5) tadi malam. Saat diperiksa, para penumpang ambulans tersebut mengaku hendak melayat keluarga yang meninggal.
"Memang menyampaikan ada yang sakit dan meninggal dunia yang mau dijenguk di luar daerah," katanya.
Petugas kemudian memeriksa kelengkapan persyaratan perjalanan masa larangan mudik. Salah satunya syarat hasil swab negatif yang tidak dimiliki oleh para penumpang tersebut.
"Tapi pada saat ditanya persyaratannya, termasuk swab antigen ini tidak bisa dia tunjukkan. Setelah dicek ternyata ambulans ini dijadikan modus operandi untuk mudik padahal persyaratannya tidak sesuai dengan aturan," jelasnya.
Kepada petugas, para penumpang tersebut mengaku hendak melayat orang tua yang meninggal dunia di Subang, Jawa Barat. Namun polisi menyebut bahwa mereka mengada-ada.
Petugas kemudian memutar balik kendaraan tersebut.
"Ya mengada-ada aja, makanya diputar balik. Kan harus ada surat keterangan lengkap semua kayak antigen, tapi ini kan tidak ada," tuturnya.
Tonton juga Video: Antisipasi Penyekatan Bobol, Polda Metro Kerahkan Personel Tambahan