Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mendorong pemerintah lebih melakukan komunikasi dan sosialisasi tentang larangan mudik. Pasalnya, menurutnya tetap terjadi lonjakan mudik di beberapa daerah, termasuk video viral ratusan pemudik menerobos aparat di Karawang.
"Pelarangan mudik lebaran tahun ini sebenarnya sudah tepat untuk memotong rantai penyebaran pandemi COVID-19. Namun, pemerintah harus memperbaiki komunikasi dan memberikan teladan kepada rakyat, serta membuat kebijakan yang tidak kontradiksi," ungkap Syarief dalam keterangannya, Minggu (9/5/2021).
Sebelumnya pemerintah telah membuat kebijakan pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Sebelum dan sesudah tanggal tersebut masyarakat juga diminta tak melakukan pergerakan dan kegiatan di luar daerah kecuali ada keperluan mendesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya lonjakan mudik lebaran di tengah pandemi COVID-19 salah satunya terjadi karena pesan dan urgensi pemerintah kurang tersampaikan. Selain itu menurutnya ada juga kebijakan membiarkan WNA dari China masuk ke RI seperti yang tersebar di berbagai pemberitaan yang membuat kepercayaan masyarakat tentang pelarangan mudik berkurang.
Kebijakan tersebut menurut Syarief menjadi salah satu alasan yang membuat banyak masyarakat abai terhadap arahan pemerintah. Ia menilai tingginya angka positif COVID-19 harus menjadi perhatian utama pemerintah.
"Pemerintah harus lebih tegas dalam pengimplementasian protokol kesehatan dan pembatasan masuknya WNA dari episentrum COVID-19 yang diikuti dengan optimalisasi program vaksinasi bagi masyarakat yang rentan," katanya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudik Lebaran tahun ini. Menurutnya meski semua berharap bisa berharap berkumpul dengan keluarga, akan tetapi dalam kondisi sulit ini semua harus bersabar sehingga pandemi bisa diatasi dengan baik.
"Kami dari Partai Demokrat akan terus bersama masyarakat untuk melawan Pandemi COVID-19," tutupnya.
Lihat juga Video: Macam-macam Tipu Muslihat Pemudik Hindari Petugas