Pekanbaru - Sebelum ada rencana razia, pelanggan warnet bebas membuka situs porno yang disukainya. Tapi kini mereka jadi deg-degan. Kalau pun nekat, mesti celingak-celinguk dulu dan jemari harus cekatan menutup layar bila suasana dirasa mengkhawatirkan.Dengarlah cerita Herman, sebut saja begitu, seorang siswa kelas 3 sebuah SMU di Pekanbaru. Dia terbilang rajin bertandang ke warnet. Tujuan utamanya sih mencari artikel berbagai masalah untuk kepentingan di sekolahnya. Sudah lebih tiga tahun dia biasa memanfaatkan teknologi internet. Setiap ada tugas dari sekolah, paling gampang cari informasi lewat internet. "Kalau ada pekerjaan rumah tentang berbagai sejarah di Indonesia, aku tinggal cari di internet. Itu lebih murah ketimbang aku harus beli buku," kata Herman dalam obrolan dengan detikcom, Jumat (10/3/2006) di salah satu warnet di Pekanbaru. Tapi selain mencari data untuk tugas sekolah, pemuda itu juga mencari selingan. Sembari menunggu data-data yang dibutuhkannya ter
download sempurna, dia sibuk membuka situs porno."Tapi sekarang mau buka situs porno deg-degan juga, Bang. Pemilik warnet sekarang kan melarang kita buka situs porno. Katanya, siapa yang ketahuan bisa ditangkap polisi. Malah ada beritanya lagi. Jadi takut juga," kata Herman.Membuka situs porno sebagai selingan juga biasa dilakukan Hartas Sitompul (34), bapak tiga anak. Sambil menyelesaikan tugas kantornya yang bergerak di bidang alat berat, dia tak segan-segan menikmati
lher-nya para artis esek-esek.Dia sempat tersenyum ketika di warnet langganannya di Jl KH Ahmad Dhalan, depan Kampus IAIN Susqa Pekanbaru, terpampang kertas pengumuman dilarang mengakses situs porno. "Wah baru sekarang ya kita dilarang buka situs porno. Malah ada beritanya akan ditangkap polisi. Ada-ada saja," katanya pada detikcom. Lantas patuhkan Hartas pada pengumuman itu? "Awalnya sempat terkejut juga. Tapi tetap saja buka situs bokep. Lagian kan di warnet ini meja komputer kita disekat-sekat. Kalau ada yang mau melihat ke komputer kita, kita hapus aja," katanya.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini