Gubernur Gorontalo: Saya Setuju dengan Dihidupkannya Kembali GBHN

Gubernur Gorontalo: Saya Setuju dengan Dihidupkannya Kembali GBHN

Nadhifa Sarah Amalia - detikNews
Jumat, 07 Mei 2021 13:59 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Foto: MPR
Jakarta -

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyatakan setuju dengan dihidupkannya kembali Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Menurut Rusli, GBHN bisa menyelesaikan persoalan pembanguan di daerah.

"Saya setuju dengan dihidupkannya kembali GBHN," ujar Rusli, dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021).

Rusli memberi contoh visi misi gubernur, bupati, atau wali kota terkadang berbeda dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang diputuskan pusat kadang berbeda dengan di daerah. Sebab setiap daerah juga berbeda," katanya.

Selain itu, lanjut Rusli, gubernur, bupati, dan wali kota bekerja melakukan pembangunan untuk menepati janji-janji ketika kampanye pemilihan kepala daerah. Kadang-kadang pelaksanaan pembangunan tidak sinkron dengan rencana pembangunan yang ditetapkan pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Di sinilah dibutuhkan haluan negara. Agar pembangunan sinergi antara pusat sampai di daerah. Haluan negara menyatukan kita semua sebagai bangsa. Haluan negara menjadi pedoman bagi kita melaksanakan pembangunan," ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan menjelaskan MPR saat ini sedang melakukan kajian mendalam tentang wacana menghidupkan kembali GBHN.

"Hipotesanya adalah agar pembangunan nasional lebih terarah dan terukur, serta berkesinambungan. Selain itu rencana pembangunan antara pusat dan daerah memiliki sinergi," jelasnya.

Namun, muara untuk menghidupkan kembali haluan negara adalah dengan melakukan amandemen UUD NRI Tahun 1945. Dalam rapat pimpinan MPR, Syarief Hasan menegaskan bahwa jangan terburu-buru melakukan amandemen UUD NRI Tahun 1945.

"Karena itu saya mengusulkan untuk melakukan kajian mendalam menyangkut perubahan UUD. Sebab, di masyarakat masih terjadi pro dan kontra," papar Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.

Untuk itu, lanjut Syarief Hasan, perlu dilakukan serap aspirasi kepada stake holder masyarakat.

"Saya mendapat tugas berkomunikasi dengan perguruan tinggi dan para gubernur, bupati, dan walikota," ujarnya.

Syarief Hasan menambahkan koalisi pemerintah di parlemen sangat kuat sehingga pembahasan tentang haluan negara cukup intens. Arahnya adalah perlu dilakukan perubahan UUD terkait dengan dihidupkannya kembali GBHN. Namun, ada persoalan jika dilakukan perubahan UUD NRI Tahun 1945. Sebab, perubahan UUD dikhawatirkan bisa membuka "kotak pandora".

Syarief Hasan menyebutkan ada yang mengambil kesempatan dalam agenda perubahan UUD misalnya untuk peningkatan kewenangan DPD, atau isu perubahan periode masa jabatan presiden.

"Ada pendapat penambahan periode masa jabatan presiden. Ada juga yang berpendapat satu periode menjadi 8 tahun," katanya.

Juga ada pandangan apakah MPR kembali menjadi lembaga tertinggi dan apakah presiden menjadi mandataris MPR karena presiden menjalankan haluan negara dan memberi pertangggungjawaban kepada MPR.

"Jadi banyak sekali pandangan-pandangan terkait haluan negara. Kami di MPR menampung pandangan-pandangan itu, dan serap aspirasi dengan Pemda Provinsi Gorontalo ini akan menjadi bahan masukan ke MPR," paparnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads