Komisi X DPR Minta Penggagas 'Kelas Orgasme' di Bali Dikejar

Komisi X DPR Minta Penggagas 'Kelas Orgasme' di Bali Dikejar

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 07 Mei 2021 08:21 WIB
Dede Yusuf di TMP Kalibata.
Dede Yusuf (Samsudhuha/detikcom)
Denpasar -

Bisnis 'kelas orgasme' di Bali ramai diperbincangkan. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta pemerintah turun tangan membubarkan 'kelas orgasme' tersebut.

"Jika melanggar norma agama dan budaya Bali, harus ditertibkan dong. Apalagi itu bersifat ajakan di publik. Pemerintah harus turun tangan," kata Dede Yusuf lewat pesan singkat kepada detikcom, Kamis (6/5/2021).

Dede mengatakan Pemprov Bali mesti bertindak. Perintis bisnis 'kelas orgasme' tersebut perlu diburu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejar pelakunya... di-banned, dan lokasinya ditertibkan. Karena di Bali tidak ada budaya tantric tersebut," jelas Dede Yusuf.

"Dan ini (kelas orgasme) bahaya untuk warga Bali. Karena bisa menjadi sarana prostitusi terselubung," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kritik juga datang dari Ketua DPP PAN Saleh Daulay. Saleh beranggapan kegiatan tersebut jauh dari budaya ketimuran.

"Apa yang mau didapat dari kelas orgasme itu? Apa itu sesuai dengan nilai budaya bangsa kita? Orientasinya apa? Budaya? Sosial? Menjaring wisatawan? Atau malah ini hanya sekadar bisnis," ujar Saleh lewat pesan singkat kepada detikcom, Kamis (6/5).

Menurut Saleh, mestinya tidak semua bisnis diperbolehkan meski masih dalam situasi sulit karena pandemi Corona. 'Kelas orgasme', tutur Saleh, harus ditolak.

"Tolong cari panitianya. Mintai keterangan. Biar jelas motivasinya apa. Bikin acara begini, ya, harus jelas maksud dan tujuannya. Jika tidak ada yang mau bertanggung jawab, batalkan saja," imbuh Saleh.

"Kan aneh, nih. Kalaupun kelas itu jadi dilaksanakan, videonya akan dikirim ke Eropa. Untuk apa? Daya tarik agar orang lain datang? Atau ini semacam ajaran dan keyakinan yang disebar-sebarkan ke sana-kemari?" jelas Saleh.

Saleh meminta 'kelas orgasme' itu dihentikan. Saleh juga meminta polisi turun tangan.

"Saran saya, hentikan saja kegiatan itu. Aparat kepolisian harus mengusut penyelenggaranya. Tidak perlu bikin kegiatan yang bikin kegaduhan. Ada banyak anggota masyarakat kita yang sedang berpuasa yang perlu dihormati," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, acara 'kelas orgasme' tersebut ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'. 'Kelas orgasme' ini menawarkan harga 20 euro dan bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 pada pukul 10.00-18.00 Wita.

Hingga saat ini belum diketahui identitas penyelenggara 'kelas orgasme' tersebut. Namun, dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8 Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.

Polisi sudah mengecek ke lokasi. Saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi COVID-19 dan saat ini sedang direnovasi.

"Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi COVID-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nyalah," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana.

Lihat juga video 'Prostitusi Online di Yogyakarta Dibongkar Polisi, 2 Muncikari Ditangkap!':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads