Relasi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution memanas. Edy mengaku tak peduli Bobby itu siapa.
Pangkal perseteruan Edy dan Bobby adalah lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri di Medan. Bobby memprotes Edy karena merasa tak dilibatkan dalam menentukan lokasi karantina tersebut.
Edy pun geram. Ungkapan kemarahan Edy itu disampaikan di depan Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan Syamsul Nasution.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lagi yang teriak-teriak di medsos atau di apa itu, wali kota tidak tahu. Lo, memang Tuhan Maha Tahu, tapi kalau orang satu-satu minta diberi tahu, tambah mundur dia. Hai manusia, bertakwalah kamu, kata Tuhan. Tapi tak satu per satu juga, kau harus tahu, kau harus tahu," kata Edy saat membuka rapat koordinasi penanganan virus Corona di Sumut di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (6/5/2021).
Edy kemudian meminta Syamsul Nasution memberi tahu Bobby terkait tempat isolasi ini. Edy mengancam akan marah jika Bobby tetap mengaku tidak tahu.
"Ada yang dari Medan? Kamu (Syamsul) berita tahu itu, jangan nanti bilang nggak tahu lagi. Aku lama-lama jadi marah aku ini," ucap Edy.
"Tak ada urusan sama aku itu siapa pun dia. Jangan bikin aku marah, kalau aku marah, nggak peduli aku siapa dia," tambahnya.
Baca juga: Gubsu Edy: Aku Nggak Peduli Bobby Siapa! |
Lantas, bagaimana sepak terjang Bobby?
Bobby Nasution, yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), resmi dilantik menjadi Walkot Medan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Medan, pada Jumat (26/5/2021). Bobby dilantik bersama lima pasangan kepala daerah lain. Gubsu Edy memimpin pembacaan sumpah jabatan.
Bongkar Bangunan Ilegal di Kesawan
Bobby beraksi untuk membuat kawasan Kesawan, Medan, menjadi tempat wisata. Langkah awalnya adalah merobohkan bangunan ilegal di kawasan itu.
Bobby mengatakan bangunan yang ditertibkan adalah bangunan tanpa izin. Dia mengatakan bangunan di kawasan tersebut tak boleh diubah bentuknya.
"Ini kan kawasan yang tidak boleh diubah bentuk bangunannya, terus di luarnya juga kan diubah semua, di kanan-kirinya itu nggak ada yang seperti ini bentuknya. Tidak perbolehkan dan izinnya nggak ada, IMB-nya nggak ada," kata Bobby Nasution di lokasi penertiban.
Bobby menyebutkan pihaknya sudah memperingatkan pemilik gedung. Namun pihak pemilik masih mengerjakan pembangunan gedung tersebut.
"Sudah kita peringati, sudah kita surati, tapi saya lihat kemarin, satu hari yang lalu masih kerja. Saya ingatkan, kalau kerja sekali lagi, saya hancurkan," ujar Bobby.
Tonton juga Video: Bobby Beraksi, Pimpin Normalisasi Parit di Medan
Bobby Pimpin Normalisasi Parit Cegah Banjir
Bobby memimpin anak buahnya mengangkut lumpur dan sampah dari parit di kawasan Medan Timur demi mencegah banjir.
Pantauan detikcom, Sabtu (13/3/2021), Bobby awalnya meninjau sejumlah petugas yang membersihkan parit di Kelurahan Pulo Brayan Darat, Medan Timur. Parit ini berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli.
Bobby datang bersama Kadis PU Medan, Plt Asisten Pemerintahan, dan Camat Medan Timur. Mereka kemudian berjalan menyusuri parit kanal tersebut.
Tampak petugas sedang mengangkat sampah dan lumpur yang ada di parit. Ada juga alat berat yang melakukan pengerukan.
Setelah itu, Bobby bergeser ke parit busuk yang berada di Jalan Bilal Ujung. Bobby mengecek dan meminta sampah serta lumpur di parit yang berbatasan dengan Kecamatan Medan Tembung itu segera diangkut.
"Saluran kita menuju Sungai Sulang Saling yang masih ada beberapa titik sedimentasi yang sudah sangat tinggi dan sudah sebenarnya tidak terlalu lama, kurang-lebih 1 sampai 2 tahun yang lalu sehingga sendimennya meningkat. Padahal kedalaman alirannya sampai 3 meter. Tapi sekarang hanya kurang-lebih hanya 1 meter yang bisa menampung air. Ini lagi kita bersihkan," kata Bobby.
Bobby juga meminta agar bangunan warung yang berada di atas parit dipindah. Bobby mengatakan Pemko Medan bakal membebaskan lahan di sekitar parit agar alat berat bisa masuk untuk normalisasi.
"Bangunan yang di atas parit, warung yang punya ibu tadi sebelumnya sama Pak Camat sudah koordinasi dan sudah mau untuk dipindahkan tapi itu tanah sebelahnya untuk bisa masuk alat berat kita harus dibebaskan dulu karena itu masih ada potensi kita 2,5 km lagi yang mungkin harus kita bebaskan. Biar enak nanti kita normalisasinya," ujar Bobby.
Bobby Minta Proyek Bronjong Ilegal Disetop
Bobby melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pinggir Sungai Deli di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Bobby pun meminta proyek bronjong ilegal di kawasan itu disetop.
Lokasi tersebut awalnya dikeluhkan oleh warga setempat. Warga yang berada di belakangan kompleks elite itu mengeluh lantaran banjir yang mereka rasakan semakin parah. Banjir itu terjadi setelah pembangunan bronjong sungai yang dilakukan pengelola kompleks perumahan.
Proyek bronjong sungai itu telah memakan sempadan sungai. Bahkan, menurut warga, pembangunan itu sampai ke badan sungai. Akibatnya fatal. Sebab, jika hujan datang, debit air meningkat yang akhirnya meluap ke permukiman warga.
Bobby Copot Kadis Kesehatan
Bobby mencopot Edwin dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Medan. Bobby mengatakan Edwin dicopot karena dinilai lambat menangani COVID-19 di Medan.
"Ya (dicopot). Ini kan sudah selalu kita ingatkan. Masalah COVID-19 sudah saya sampaikan berkali-kali. Masalah COVID-19 ini penyelesaiannya adalah program utama kita juga," kata Bobby Nasution setelah melakukan sidak di Medan, Jumat (23/4/2021).
Bobby mengatakan banyak permasalahan kesehatan di Medan yang harus segera dituntaskan. Dia meminta Dinas Kesehatan bekerja cepat, namun menurutnya belum terlaksana.
Bobby Copot Lurah
Bobby melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan. Bobby langsung mencopot lurah setempat lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap warga.
Sidak dilakukan Bobby pada Jumat (23/4/2021). Bobby Nasution datang bersama rombongannya ke Kelurahan Sidorame Timur setelah ada laporan warga soal pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum kelurahan setempat.
Bobby menyebut kejadian tersebut sangat membuatnya kesal. Dia menyebut perbuatan itu tidak dibenarkan dilakukan oleh pelayan masyarakat.
"Ini luar biasa loh ini tadi. Lurahnya menyatakan langsung nggak minta segitu, tapi ya kalau dikasih (diambil). Itu nggak boleh, mana boleh. Kita sebagai pelayan sudah (digaji negara), sudah jelas semuanya. Sudah kita berhentikan lurahnya tadi. Nggak ada cerita yang minta-minta uang, kita berhentikan," ujar Bobby.