Mal Panakkukang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kian membludak jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Bahkan pengunjung harus berdesak-desakan saat akan masuk di dalam mal.
"Membludak, membludak. Jadi jelang hari lebaran ini memang membludak," ujar Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Makassar Irwan saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (5/5/2021).
Kepadatan pengunjung di Mal Panakkukang Makassar juga sempat terekam video dan beredar di media sosial. Dalam video itu tampak pengujung yang antre masuk ke pintu mall sambil desak-desakan dan saling dorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait video yang beredar itu, Irwan menegaskan jika pihaknya sudah meminta pengelola mal hingga pasar di Makassar untuk membatasi jumlah pengunjung. Antrean yang desak-desakan pengunjung dalam video itu terjadi saat pengunjung yang masuk ke mal dibatasi.
"Jadi atas petunjuknya bapak wali kota saat berkunjung itu sudah diatur berapa kapasitas ruangan, seperdua dari volume, itulah jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk. Jadi contoh kapasitasnya 3000, jadi dia bisa masuk 1500," katanya.
Irwan mengatakan tim Satpol PP Makassar juga sudah bersiaga di setiap pusat perbelanjaan seperti Mal Panakkukang, Makassar. Sekuriti Mal Panakkukang juga diminta mengatur jumlah pengunjung yang masuk ke dalam mal.
"Umpamanya pengunjungnya membludak, dia harus menunggu (yang di dalam keluar). Jadi kalau sudah 1500 atau melebihi seperdua dari kuota, itulah yang dibubarkan," paparnya.
Pengelola mal atau pusat perbelanjaan yang tidak membatasi pengunjung setengah dari kapasitas ruangannya akan diberi tindakan.
"Bahkan kita buatkan pernyataan pengelolanya. Kalau tidak sesuai protkes kita ambil tindakan. Tindakannya administrasi kalau Pemerintah Kota, berikan peneguran, dan kalau sudah 3 kali (teguran) pasti ada pencabutan izin, pasti arahnya begitu," tegasnya.
Sementara itu, Irwan mengungkapkan jika Kota Makassar kian sesak jelang Lebaran. Sebab, banyak warga dari luar Kota Makassar yang datang berkunjung ke Makassar untuk berbelanja kebutuhan Lebaran.
"Karena kita rasakan pada saat berbuka puasa itu macetnya di mana-mana, itu menandakan masyarakat itu bertambah, selain dari penduduk asli Makassar itu sendiri, ada juga dari Gowa, Maros, bahkan dari daerah daerah lain," pungkasnya.
Tonton juga Video: Walkot Makassar Ngamuk di Mal, Lihat Kerumunan Tanpa Prokes