Babi ngepet yang dituduh sebagai biang keladi hilangnya sejumlah uang warga di Sawangan, Depok, Jawa Barat, rupanya hanya akal-akalan dari Adam Ibrahim. Ia merekayasa cerita sedemikian rupa supaya dirinya tenar.
Kepada detikcom, Adam Ibrahim bercerita hoaks babi ngepet itu bermula pada awal Maret 2021. Ia mendapatkan laporan warga di sekitar tempat tinggalnya mengalami kehilangan uang.
"Sebab-sebabnya pertama awalnya ada tetangga banyak yang kehilangan uang, meminta solusi kepada saya. Kalau kasusnya dari laporan warga itu ada yang (hilang uang) Rp 1 juta, Rp 2 juta, ada yang Rp 100 ribu, Rp 150 ribu," kata Adam Ibrahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selang beberapa hari kemudian, Adam Ibrahim mengaku kembali menerima keluhan warga soal kehilangan uang. Warga bercerita kepadanya lantaran di kampungnya Adam Ibrahim ini dikenal sebagai ustaz yang sering mengajar mengaji.
Adam berniat menyelesaikan persoalan tersebut. Saat itu, Adam mengakui imannya sedang lemah hingga membuat cerita hoaks bahwa babi ngepet. Ia menarasikan, babi ngepet lah yang telah mencuri uang masyarakat agar warga tak saling tuduh menuduh.
"Ada yang bilang tuyul, mungkin babi ngepet. Karena ada yang bilang kalau tuyul (ngambil uang) puluhan, kalau babi ngepet ratusan. Karena saya belum pernah tangkap babi, saya juga bilang ke warga kalau saya belum pernah nangkap babi, akhirnya saya sharing dulu. Dalam sharing itu akhirnya saya muter otak supaya laporan nggak ada lagi (yang hilang uang), selesai jadi nggak timbul fitnah," jelasnya.
Warga percaya terhadap perkataan Adam Ibrahim. Kemudian, warga meminta Adam untuk menangkap babi ngepet tersebut. Supaya sejalan dengan ceritanya, ia pun membeli seekor babi berwarna hitam dari media sosial seharga Rp 1,1 juta.
Sebelum babi pesanan Adam tiba, warga lainnya diminta kembali ke rumah masing-masing agar kebohongannya soal cerita babi ngepet tersebut tidak terbongkar. Babi tersebut tiba pada Senin (26/4). Dia lalu melepas babi itu di sebuah kebun, lalu meminta 8 warga untuk menunggu arahannya selanjutnya.
![]() |
"Ketika itu babi itu saya bawa ke kebon, tapi karena saya takut larinya lebih jauh kaburnya, akhirnya saya buka dan saya ambil lagi dan itu ketika saya lewat itu dengan pakai pakaian sweater hitam. Nah, mereka (warga lainnya) nge-WA saya 'ustaz, ini udah ada yang dateng', padahal itu saya sedang bawa babi itu," katanya.
Adam pun menyuruh 7 orang warganya untuk telanjang bulat demi menangkap 'babi ngepet' tersebut. Simak di halaman berikutnya
Adam sempat meminta tujuh orang warga untuk telanjang. Hal itu dia lakukan agar seolah-olah mereka bisa melihat penampakan 'babi ngepet'.
Pada saatnya, Adam lalu menyuruh para warga tersebut keluar dan menangkap 'babi ngepet' itu. Dan warga pun tak lama menangkap babi tersebut.
"Pas waktunya, saya suruh keluar semua, udah siap, udah keluar babinya. Ternyata babinya pun itu kayak mau jalan ke situ padahal nggak kita giring. (Babi tertangkap karena) lemas, karena perjalanan jauh dari Puncak ke Sawangan itu," katanya.
![]() |
Usai tertangkap, babi tersebut kemudian dibawa ke salah satu rumah warga. Warga pun ramai berkerumun hanya untuk sekedar babi yang disebut-sebut babi ngepet. Kemudian, babi tersebut diputuskan untuk dibunuh agar warga tidak lagi berkerumun.
Penemuan 'babi ngepet' ini sampai ke telinga polisi. Petugas dari Polsek Sawangan turut datang ke lokasi.
Setelah diselidiki, pihak kepolisian mengungkap cerita soal babi ngepet hanya lah rekayasa. Di kesempatan yang sama, polisi menetapkan Adam Ibrahim sebagai tersangka penyebar berita hoaks.
"Kami sampaikan semua yang sudah viral tiga hari sebelumnya itu adalah hoax, itu berita bohong. Kejadiannya tidak seperti apa yang diberitakan," ujar Kapolresta Depok Kombes Imran Siregar dalam jumpa pers di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (29/4/2021).