Cerita Adam Ibrahim Rekayasa Kasus Babi Ngepet yang Hebohkan Depok

Wawancara Eksklusif

Cerita Adam Ibrahim Rekayasa Kasus Babi Ngepet yang Hebohkan Depok

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Mei 2021 09:55 WIB
Adam Ibrahim merekayasa babi ngepet demi dapat nama
Foto: Adam Ibrahim, perekayasa babi ngepet di Depok (Mei Amelia/detikcom)
Depok -

Adam Ibrahim mengarang cerita soal babi ngepet yang kemudian menghebohkan warga Kampung Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Adam Ibrahim membuat skenario hingga menyiapkan seekor babi hutan untuk menyempurnakan cerita bohongnya soal babi ngepet ini.

Dalam wawancara eksklusif dengan Tim Blak-blakan detikcom di Polresta Depok, Jumat (30/4/2021), Adam Ibrahim mengatakan babi itu dia persiapkan beberapa hari sebelum 'ditangkap'. Adam Ibrahim membeli babi tersebut dari Cipanas, Kabupaten Bogor.

"Saya cari (babi) ini dari komunitas," kata Adam Ibrahim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adam kemudian berkomunikasi dengan admin Facebook komunitas pecinta hewan via inbox. Dia mencari tahu ke komunitas tersebut di mana bisa membeli seekor babi hutan.

"Awalnya ada komunitas kucing, saya nanya di inbox, nggak di (kolom) komentar. Akhirnya saya dikasih arahan 'coba saja ke moro (pemburu-red) Bogor," katanya.

ADVERTISEMENT

Hingga akhirnya, Adam mendapatkan seorang pemburu babi yang lokasinya ada di Cipanas, Kabupaten Bogor. Adam Ibrahim kemudian berkomunikasi soal babi hutan dan harganya.

"Akhirnya dapat satu yang bisa (menyediakan babi hutan). Tadinya susah, 'sulit kebanyakan mati semua karena kita berburunya dengan anjing bukan senapan'," ujarnya.

Adam Ibrahim kemudian mendapatkan seorang pemburu yang bisa menyediakan babi hutan hidup. Keduanya kemudian negosiasi harga hingga disepakati harga babi hutan itu senilai Rp 700 ribu.

"Kemudian kita kita buat perjanjian, itu dua minggu sebelumnya, pas awal Ramadhan, saya nego-nego akhirnya (disepakati) Rp 700 ribu," katanya.

Halaman selanjutnya, Adam Ibrahim menyuruh dua orang mengambil babi di Puncak

Simak Video: Blak-blakan 'Ustaz' Adam Ibrahim: Pembuat Kandang Burung & Hoaks Babi Ngepet

[Gambas:Video 20detik]



Adam Ibrahim dan penjual kemudian janjian untuk transaksi babi. Keduanya bersepakat bertemu di daerah Puncak, Bogor.

"Terjadilah satu kepastian Senin (26/4) akan kita ambil tanggal sekian," katanya.

Adam Ibrahim kemudian mengutus dua anak buahnya untuk mengambil babi tersebut di tempat yang telah disepakati, pada Senin (26/4) malam.

"Ketika sudah dibeli, saya siapkan uangnya. Jadi ketemuan di pertengahan jalan karena dia orang Cipanas, ketemuannya di Puncak. Saya suruh anak buah saya ambil ke sana," jelasnya.

Setelah itu, babi itu dibawa ke rumahnya di Sawangan, Depok, dengan diangkut menggunakan motor. Selanjutnya, dua orang yang membawa babi itu pulang ke rumahnya masing-masing.

Menurut Adam Ibrahim, dua orang yang disuruh untuk mengambil babi itu tidak mengetahui rencananya soal babi ngepet. Adam Ibrahim mengatakan semua rekayasa dan persiapan untuk menangkap babi ngepet itu dilakukan oleh dirinya sendiri.

"Saya sendiri," ucapnya.

Adam Ibrahim merekayasa soal babi ngepet itu hanya karena butuh pengakuan masyarakat. Dia berharap, dengan membuktikan adanya babi ngepet ini dirinya akan lebih terkenal.

Ia membuat cerita babi ngepet itu untuk menyudahi keresahan sejumlah warga yang kehilangan uang. Warga-warga mengeluhkan uangnya hilang secara 'misterius' kepada Adam Ibrahim.

"Kalau kasusnya dari laporan warga itu ada yang sejuta, dua juta, ada yang seratus ribu, seratus lima puluh ribu. Akhirnya ya niat dengan membeli babi itu akhirnya kita mencari di Facebook," tuturnya.

Namun rekayasa babi ngepet ini terbongkar aparat kepolisian setelah kejadian 'babi ngepet ditangkap' viral di media sosial. Polisi menyelidiki kejadian yang menghebohkan itu dan menemukan sejumlah bukti bahwa Adam Ibrahim telah merekayasa soal babi ngepet itu.

Halaman 2 dari 2
(mea/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads