Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta saat ini masih menyelidiki faktor pemicu melonjaknya klaster perkantoran dari data epidemiologi. Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, dari beberapa kasus yang ada, melonjaknya klaster perkantoran ini juga berhubungan dengan klaster keluarga.
Dia mengatakan lonjakan itu terjadi pada periode 12-18 April 2021. Menurut Widyastuti, adanya akumulasi data rapelan kasus positif di minggu sebelumnya dari salah satu RS di Jakarta dan libur panjang juga diduga menjadi pemicu lonjakan itu.
"Sebagian kasus konfirmasi COVID-19 itu terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19. Kami perlu tegaskan, meski sudah divaksinasi, tidak berarti kita bebas 100 persen dari COVID-19 dan melakukan kegiatan seenaknya. Implementasi protokol kesehatan harus diperketat secara konsisten oleh perkantoran," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Widyastuti mengungkapkan, pada kasus positif COVID-19 sesudah divaksinasi, sebanyak 21 persen merupakan orang tanpa gejala, 73 persen bergejala ringan, dan 6 persen membutuhkan perawatan rumah sakit hingga sembuh. Karena itu, menurutnya, vaksinasi berkontribusi dalam mencegah peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19.
"Oleh karena itu, vaksinasi adalah upaya pencegahan yang sangat baik, utamanya mencegah keparahan dan meninggal. Akan tetapi, penularan masih bisa terjadi walaupun sudah divaksin lengkap. Oleh karena itu, menerapkan prokes penting dilakukan. Mari saling melindungi diri dan orang sekitar kita dengan menjalankan 5M," ujarnya.
Dia melanjutkan, saat ini angka kasus COVID-19 dari klaster perkantoran sendiri cenderung fluktuatif. Pada periode 19-25 April 2021 hanya ditemukan 68 kasus dari 27 kantor. Namun, meskipun menampakkan penurunan, Widyastuti mengingatkan adanya potensi peningkatan kembali.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta pun mewanti-wanti kapasitas ruangan di perkantoran hanya diisi 50 persen dan tetap menerapkan sistem bekerja dari rumah maupun dari kantor. Jika ada yang mendapati kelebihan kapasitas, Pemprov meminta warga melapor melalui fitur JakLapor pada aplikasi JAKI (Jakarta Kini) untuk kemudian ditindaklanjuti.
Sejauh ini, tercatat ada 425 kasus konfirmasi COVID-19 yang berasal dari 177 perkantoran di DKI Jakarta dalam periode tanggal 12-18 April 2021. Sedangkan pada minggu sebelumnya yakni 5-11 April 2021, tercatat ada 157 kasus konfirmasi COVID-19 dari 78 perkantoran di DKI Jakarta. Adanya kenaikan jumlah kasus konfirmasi COVID-19 pada klaster perkantoran ini menjadi bukti bahwa pandemi belum juga usai.
Seperti diketahui, tercatat ada 425 kasus konfirmasi COVID-19 dari 177 perkantoran di DKI Jakarta dalam periode tanggal 12-18 April 2021. Sedangkan pada minggu sebelumnya, 05-11 April, tercatat ada 157 kasus konfirmasi COVID-19 dari 78 perkantoran di DKI Jakarta. Adanya kenaikan jumlah kasus konfirmasi COVID-19 pada klaster perkantoran ini menjadi bukti bahwa pandemi belum juga usai.
Simak Video: Klaster Perkantoran Naik, Satgas Imbau Penutupan Sementara