Kecaman Datang Kala Tes Antigen Bekas Pasien Lain Dipakai Ulang

Round-Up

Kecaman Datang Kala Tes Antigen Bekas Pasien Lain Dipakai Ulang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 29 Apr 2021 05:10 WIB
Polisi menggerebek lokasi  Layanan Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu Sumut.
Penggerebekan layanan tes antigen bekas / Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Layanan tes antigen Corona yang menggunakan alat bekas di Bandara Kualanamu bikin geger. Kecaman pun datang dari banyak pihak.

Layanan tes antigen bekas ini dibongkar oleh Polda Sumatera Utara. Penggerebekan dilakukan di laboratorium rapid test antigen Kimia Farma lantai M Bandara Kualanamu sekitar pukul 15.45 WIB, Selasa (27/4). Sebelumnya polisi mendapati keluhan dari para calon penumpang pesawat yang mendapati hasil rapid antigen positif COVID-19 dalam kurun lebih-kurang 1 minggu. Hal inipun memicu kecurigaan.

Polisi lalu melakukan penyamaran. Polisi yang curiga mengumpulkan petugas laboratorium di Bandara Kualanamu dan memeriksa seluruh lokasi. Hasilnya ditemukan ratusan alat rapid test antigen bekas yang dikemas dan dipakai kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menduga alat tes dibersihkan kembali untuk dipakai ke pasien lainnya.

"Iya itu dugaan-dugaan ke arah situ semuanya didalami oleh penyidik. Makanya nanti penyidik secara komprehensif pendalaman baru nanti disampaikan," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, di Polda Sumut, Medan, Rabu (28/4/2021).

ADVERTISEMENT

Tindakan yang bikin geram banjir kecaman. Simak komentar mereka yang tak terima ada layanan tes antigen bekas ini.

Gubsu Edy

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi geram atas perbuatan para pelaku. Dia memastikan pelaku diusut.

"Polda sudah lakukan penangkapan dan diproses. Akan diproses, didalami, agar membuat jera terhadap orang yang masih punya mental kere, mentalnya sangat tak baik!" kata Edy di Medan, Rabu (28/4/2021).

Edy mengatakan pelaku yang menggunakan alat tes antigen bekas ini adalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain bermental kere, Edy juga mengatakan pelaku memiliki akhlak yang jelek.

"Itu oknum. Oknum orang yang punya mental tak baik, akhlak yang jelek. Dalam kondisi kita sedang sulit, dia bukan membantu, malah merusak dan ini sudah ditangani oleh Polda Sumut," ucapnya.

Kecaman juga datang dari DPR. Simak di halaman berikutnya.

Tonton Video: Imbas Alat Tes Antigen Bekas, Warganet Resah dan Ragukan Kimia Farma

[Gambas:Video 20detik]




Komisi Kesehatan DPR

Komisi IX DPR RI geram terhadap aksi curang ini sehingga meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas. Pelaku harus dihukum berat.

"Kami minta agar aparat penegak hukum dan kepolisian betul-betul menindak tegas dan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada siapa saja yang terlibat dalam persoalan layanan antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumut," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).

"Tidak boleh ada toleransi kepada peristiwa ini karena ini betul-betul menjadi klaster tersendiri penularan COVID di Sumut. Mesti dicek betul sejak kapan peristiwa ini dilakukan," lanjut Melki.

Melki, yang berkecimpung di Komisi Kesehatan DPR, meminta warga yang telah melakukan tes antigen bekas tersebut kembali didata, sehingga dapat dipastikan bagaimana kondisi mereka.

"Nama-nama siapa saja yang telah dites harus dipastikan semua yang dites itu harus dites lagi dan gimana kondisinya, apakah mereka tertular melalui pemakaian antigen bekas," ujarnya.

Kementerian BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, masalah tersebut harus segera diproses secara hukum karena telah merugikan masyarakat.

"Yang pertama kita mendukung seluruh proses yang dilakukan oleh temen-temen dari kepolisian yang sudah mengungkap hal ini, dan kita minta prosesnya bisa dilaksanakan secepat-cepatnya, sehingga orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini bisa juga dihukum secara pidana karena telah merugikan masyarakat," kata Arya kepada media, Rabu (28/4/2021).

Tidak hanya masyarakat, kejadian ini juga merugikan PT Kimia Farma Tbk sendiri.

"Kedua ini juga telah merugikan Kimia Farma sendiri, di mana orang-orang ini adalah karyawan ataupun mungkin orang kontrak, atau apapun namanya yang sudah membuat kerugian juga bagi Kimia Farma," katanya.

Selanjutnya, Arya mengatakan, pihaknya pun meminta Kimia Farma untuk memperketat pengawasan imbas adanya temuan tes antigen bekas ini.

"Ketiga kami minta juga temen-temen dari Kimia Farma untuk semakin ketat melakukan pengawasan-pengawasan terhadap proses yang bisa merugikan masyarakat dan merugikan perusahaan karena ini tidak baik bagi semuanya," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads