Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi Polri atas kinerjanya dalam mengungkap 2,5 ton sabu. Sri Mulyani mengatakan pihaknya mendukung Polri dan BNN dalam upaya penggagalan penyelundupan narkoba.
"Saya senang sekali kita bisa sama-sama menyampaikan pengungkapan penyelundupan 2,5 ton (sabu), di mana 1,3 ton metamfetamin yang berasal dari jaringan Timur Tengah yang menggunakan sandi 'Operasi Dewaruci'. Saya terima kasih pada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yang masih fokus untuk lakukan penanganan pandemi COVID dan sekaligus juga memulihkan perekonomian kita. Kita, pemerintah, masih tetap waspada terhadap kegiatan-kegiatan ilegal underground economy seperti penyelundupan, yang merupakan salah satu tindakan ilegal, dalam hal ini penyelundupan yang berkaitan dengan metamfetamin atau dalam hal ini psikotropika," jelas Sri Mulyani dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/4/2021).
Sri Mulyani mengatakan pihaknya, dalam hal ini Ditjen Bea-Cukai, terus bersinergi dengan Polri dan BNN dalam upaya pengawasan penyelundupan narkoba.
"Karena kita semua tahu tadi yang disampaikan jaringan internasional bekerja sama dengan jaringan yang ada di Indonesia akan terus-menerus melakukan upaya yang sangat luar biasa, tak kenal lelah dalam menyelundupkan barang bahaya ini, karena nilainya sangat tinggi, mencapai lebih dari Rp 1 triliun dan membahayakan lebih dari 10 juta masyarakat Indonesia," jelasnya.
Hingga April 2021 ini, Ditjen Bea-Cukai bekerja sama dengan Polri dan BNN telah mengungkap ratusan penyelundupan narkoba.
"Hingga April 2021, Ditjen Bea-Cukai Kemenkeu bersama Polri dan BNN telah berhasil mengungkap 422 kasus upaya penyelundupan narkoba dengan berat bruto mencapai 1,9 ton yang telah dijelaskan Kabareskrim, sebuah nilai yang luar biasa dan ini baru sampai April," katanya.
Menurut Sri Mulyani, penyelundupan narkoba semakin gencar dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Kalau kita lihat di dalam tahun-tahun terakhir kenaikan setiap tahun jumlah kasus maupun dari kasus jumlah narkotikanya juga semakin meningkat, ini mengingatkan kita semuanya untuk terus waspada," katanya.
"Sekali lagi saya ingin sampaikan pada Kapolri, jajaran Kabareskrim, dan BNN atas sinergi yang sangat baik dengan teman-teman dari Ditjen Bea-Cukai, terutama Direktur P2 dan seluruh kanwil Bea-Cukai di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan ini bea cukai dan Polri serta BNN telah menghasilkan kerja sinergi yang luar biasa dengan melakukan pengungkapan penindakan terhadap 1,3 ton narkotika yang diduga jenisnya metamfetamin," tuturnya.
Sri Mulyani berharap sinergi antarlembaga terus ditingkatkan demi Indonesia bebas narkoba. Ia juga berharap peran intelijen terus ditingkatkan untuk mendeteksi pergerakan jaringan penyelundupan narkoba.
"Ini telah diperdagangkan atau akan diperdagangkan di berbagai lokasi yang tadi disampaikan. Harapan saya selanjutnya di dalam operasi-operasi selanjutnya kita akan terus kembangkan seluruh intelijen, data intelijen dan juga langkah-langkah profesional, sinergi, dan kolaborasi dengan integritas yang tinggi dari seluruh institusi-institusi," tuturnya.