Nih Penyebab Jakarta Makin Macet Saat Ramadhan

Nih Penyebab Jakarta Makin Macet Saat Ramadhan

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 21:08 WIB
Antrean panjang kendaraan terlihat di Jalan Kapten Tendean, Jakarta. Kemacetan diketahui terjadi imbas menyempitnya jalan akibat proyek galian.
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebut terjadi lonjakan jumlah kendaraan hingga 2 persen selama pemberlakuan PPKM mikro. Terlebih di bulan Ramadhan kali ini, kemacetan di sejumlah titik secara serentak kerap terjadi di waktu tertentu.

"Di mana lonjakan traffic dibandingkan masa Maret-April ini ada lonjakan kecil 1-2 persen. Tapi kepadatan di bulan Ramadhan kenapa? Karena biasanya pagi hari orang berangkat jam 5-6, sekarang semuanya berangkat jam 7 sehingga terjadi kepadatan yang serentak, tidak terjadi distribusi arus lalu lintas pada jam 5 ke jam 7. Jadi semuanya numpuk di waktu yang hampir sama karena masuk jam 8," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (27/4/2021).

Syafrin mencontohkan kondisi menjelang jam buka puasa misalnya. Dia mengungkapkan, sejak pukul 15.00 WIB, lalu lintas mulai mengalami kepadatan. Namun dia mengklaim kepadatan tak terlalu berdampak besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demikian pula halnya sore hari memang terjadi kepadatan karena begitu bubar jam 15.00 WIB, seluruhnya segera pulang dan kemudian berbuka di rumah. Nah, waktu-waktu inilah puncak atau peak yang sangat menimbulkan kepadatan, tapi dari sisi jumlah volume lalu lintas, peningkatannya seperti itu tadi tidak mencapai angka yang fantastis," jelasnya.

Bahkan Syafrin memandang penerapan aturan ganjil-genap belum perlu diberlakukan meski volume kendaraan mendekati masa normal sebelum pandemi COVID-19. Untuk saat ini, pihaknya tetap berfokus pada pengaturan lalu lintas bersama kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Untuk menyiasati hal tersebut, kami dari Dinas Perhubungan bersama rekan-rekan kepolisian tentu melakukan pengaturan dan juga terus mengarahkan agar pengemudi pengguna jalan untuk disiplin dan tertib berlalu lintas karena biasanya banyak yang salip-menyalip," jelasnya.

"Kemudian berusaha menggunakan ruang-ruang yang harusnya bukan untuk ruang kendaraan bermotor, itulah yang menjadi penyebab karena mereka pada saat di depan akan masuk kembali ke ruang lalu lintas di situ yang menyebabkan bottleneck dan disini tentu ada antrian panjang tetapi jika kita disiplin tentu pergerakan kendaraannya akan smooth ke depan," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengakui kepadatan lalu lintas di Ibu Kota meningkat. Namun, menurutnya, kemacetan itu masih dalam tahap wajar.

"Memang ada peningkatan intensitas kepadatan lalu lintas tapi masih dalam taraf yang wajar, terkendali, aman," ujar Riza kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Selasa (20/4).

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptar mengatakan volume kendaraan saat ini hampir masuk kondisi normal sebelum masa pandemi COVID-19. Meski demikian, Rudy tak memerinci berapa peningkatan volume kendaraan yang terjadi saat ini. Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu mengenai data peningkatan volume kendaraan.

(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads