Diam memiliki banyak keutamaan. Seringkali saat kita diminta untuk diam terasa lebih sulit dibandingkan saat diminta untuk berbicara.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar mengatakan, di dalam Al Quran dan Hadits dijelaskan bahwasannya diam atau puasa bicara itu merupakan sesuatu yang sangat mulia di mata Allah SWT. Ada dua hal yang menjadi penyebab kemuliaan itu, mengatakan hal yang benar atau lebih baik diam.
"Nabi juga pernah mengatakan barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari Kiamat-Nya maka hendaklah mengatakan sesuatu yang benar atau lebih baik diam," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, Senin 26 April 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak berbicara memungkinkan timbulnya unsur kebohongan dan riya. Hal itu seringkali tidak disadari oleh manusia. Sebagaimana dikatakan oleh Prof Nasaruddin, Rasulullah Saw menganjurkan untuk berbicara seperlunya saja. Beliau juga berpesan hendaknya jangan berbicara jika memang tidak ada urgensinya.
Prof Nasaruddin menambahkan, semakin banyak berbicara maka semakin besar potensi orang itu akan menyesal. Begitupun sebaliknya, semakin sedikit berbicara maka tingkat penyesalan akan berkurang.
Berbicara tidak penting saja tidak dianjurkan apalagi sampai tertawa terbahak-bahak. Dalam hadits Rasulullah bersabda, orang yang tertawa terbahak-bahak akan dicabut berkah wajah pada dirinya.
Selengkapnya detikKultum bersama Prof Nasarudin Umar: Keutamaan Diam tonton DI SINI.
(erd/erd)