detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Rela Menerima Takdir

detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Rela Menerima Takdir

Kristina - detikNews
Jumat, 23 Apr 2021 04:05 WIB
Jakarta -

Takdir merupakan sesuatu yang menjadi ketetapan Allah SWT. Mempercayai adanya takdir adalah rukun iman ke-6, yakni qada dan qadar.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar menjelaskan, takdir adalah ketentuan dari Allah SWT yang akan melahirkan qada dan qadar. Ia mengurai, qadar berasal dari kata qadara yang berarti ukuran atau takaran.

"Rukun iman yang keenam percaya terhadap qada dan qadar, dan itu adalah takdir," kata Prof Nasaruddin dalam detikKultum detikcom, Jumat 23 April 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Prof Nasaruddin, kunci yang membedakan qada dan qadar adalah ikhtiar. Jika ikhtiar sudah diupayakan namun musibah masih tetap datang maka itulah yang menjadi takdir.

Lalu bagaimana cara mengupayakan supaya dampak positif takdir lebih besar daripada dampak negatifnya? Prof Nasaruddin membeberkan kuncinya ada pada keseimbangan antara usaha dan doa.

ADVERTISEMENT

Usaha yang dimaksudkan adalah usaha profesional. Ia menjelaskan, usaha tanpa doa itu bukan sebuah usaha profesional. Begitupun sebaliknya, terus berdoa tanpa usaha juga tidak profesional.

Lantas bagaimana cara menyeimbangkan keduanya? Selengkapnya detikKultum bersama Prof Nasarudin Umar: Rela Menerima Takdir tonton DI SINI.

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads