Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia akan melakukan investasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Prabowo akan melakukan modernisasi alutsista tiga matra TNI.
Prabowo menyampaikan ini dalam konferensi pers terkait hilang kontak kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Mulanya Prabowo menjelaskan bahwa alutsista di bidang pertahanan harganya sangat mahal.
"Alutsista di bidang pertahanan memang cukup mahal, bahkan bisa sangat mahal. Sangat mahal." kata Prabowo di Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, pemimpin negara kerap dihadapkan pada dilema antara membangun kesejahteraan atau menjaga pertahanan. Oleh karena itu, Jokowi sempat memintanya menyusun masterplan di bidang pertahanan untuk investasi alutsista.
"Karena itu, Presiden pernah meminta ke saya satu tahun yang lalu untuk bersama-sama pimpinan TNI, menyusun suatu masterplan. Rencana induk 25 tahun yang memberi kita totalitas kemampuan pertahanan. Ini sudah kita rampungkan," katanya.
"Kita akan investasi lebih besar tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan," sambungnya.
Prabowo menegaskan bahwa alutsista perlu diremajakan. Pasalnya, saat ini kebutuhan alutsista ini mendesak.
"Kita perlu meremajakan alutsista kita. Banyak alutsista kita adalah memang karena keterpaksaan dan karena kita utamakan pembangunan kesejahteraan, banyak yang belum modernisasi. Tapi sekarang ini mendesak. Kita harus modernisasi alutsista kita lebih cepat lagi," ungkapnya.
Dia yakin alutsista ini bisa mulai dimodernisasi. Yakni modernisasi di matra udara, laut, dan darat.
"Tapi saya yakin, dalam waktu dekat perlengkapan alutsista bisa kita modernisasi untuk tiga matra. Udara, laut, dan darat," tuturnya.
(rdp/fjp)