Nadiem Makarim Puji Kiprah Hasyim Asy'ari dan NU

Nadiem Makarim Puji Kiprah Hasyim Asy'ari dan NU

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Apr 2021 15:25 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menekankan bahwa pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari adalah tokoh panutan yang berjasa pada pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Nadiem menekankan bahwa kamus sejarah yang menghilangkan nama KH Hasyim Asy'ari akan diperbaiki.

"KH Hasyim Asy'ari adalah kiai, guru dan panutan yang telah menorehkan sejarah panjang dalam perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia," kata Nadiem dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Rabu (21/4/2021).

Nadiem mengatakan bahwa NU adalah organisasi besar yang berjasa untuk bangsa. NU, kata Nadiem, lahir dari pemikiran KH Hasyim Asy'ari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia yang lahir dari buah pemikiran beliau akan senantiasa menjadi pilar terpenting dari segala lini kemajuan bangsa," kata dia.

Nadiem mengatakan bangsa Indonesia berhak untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berjasa untuk bangsa. Nadiem mengatakan juga membangun museum untuk mengenang jasa KH Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"Bangsa ini berhak mengetahui tokoh-tokoh yang berjasa dalam mendirikan dan membangun negeri. Hal itu juga membuat Kemendikbud malah mendirikan museum Islam Hasyim Asy'ari di Jombang dan menerbitkan buku KH Hasyim Asyari pengabdian seorang kiai untuk negeri dalam rangka 109 tahun kebangkitan nasional," tuturnya.

Nadiem menekankan bahwa kamus sejarah yang belum mencantumkan nama pendiri NU itu untuk diperbaiki. Nadiem menyebut kamus sejarah itu akan disempurnakan.

"Saya memohon restu agar kamus sejarah yang belum pernah dimiliki negara ini dapat kita lanjut sempurnakan bersama agar bermanfaat untuk semua," kata dia.

Tidak adanya nama KH Hasyim Asy'ari di kamus sejarah Kemendikbud mendapat sorotan. Selain KH Hasyim Asy'ari, nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak ada dalam kamus itu.

"Peranan beliau sejak sebelum merdeka sampai setelah merdeka. Pikiran mendalam tentang integrasi nasional, pengukuhan Pancasila. Itu menjadi sangat penting. Apalagi beliau sudah dinyatakan sebagai pahlawan nasional," kata Pakar sejarah Nahdlatul Ulama (NU) asal Solo, KHM Dian Nafi' saat dihubungi, Rabu (21/4).

Kemendikbud menegaskan tidak ada niat untuk menghilangkan peran pendiri KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah. Kemendikbud menyatakan terjadi keteledoran.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy'ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam jumpa pers daring seperti dilansir Antara, Selasa (20/4).

Halaman 2 dari 2
(lir/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads