Pengurus NU Protes Nama Gus Dur Juga Tak Ada di Kamus Sejarah

Pengurus NU Protes Nama Gus Dur Juga Tak Ada di Kamus Sejarah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Apr 2021 11:03 WIB
Gus Dur
Gus Dur (Foto: getty images)
Jakarta -

Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, Muhammad Faizin mengungkap hilangnya nama presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam Kamus Sejarah Indonesia. Faizin mengatakan nama Gusdur hanya muncul sebagai pelengkap tulisan.

"Nama Gus Dur tidak dimasukkan ke jajaran tokoh yang ada. Nama Gus Dur hanya muncul sebagai pelengkap sejarah beberapa tokoh di antaranya tokoh Ali Alatas yang ditunjuk sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Gus Dur. Selain itu nama Gus Dur digunakan untuk melengkapi sejarah tokoh Megawati Sukarnoputri dan Widjojo Nitisastro," kata Faizin, seperti dikutip di situs nu.or.id, Rabu (21/4/2021).

Selain itu, Faizin mengaku heran adanya sosok Abu Bakar Ba'asyir yang justru dimuat dalam kamus tersebut. Diketahui, Abu Bakar Ba'asyir merupakan mantan narapidana kasus terorisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru dalam buku ini, ada beberapa nama yang dipertanyakan kemunculannya oleh masyarakat di antaranya sosok Abu Bakar Ba'asyir yang termuat di halaman 11. Sosok mantan narapidana kasus terorisme yang menolak membuat pernyataan tertulis setia pada ideologi Pancasila justru muncul pada buku yang diterbitkan oleh Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini," ujarnya.

Sebelumnya, kamus ini juga menuai kontroversi dengan hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari. Faizin mengatakan hilangnya kedua tokoh itu tidak bisa menjadikan buku ini menjadi rujukan pembelajaran bagi peserta didik.

ADVERTISEMENT

"Namun dengan hilangnya nama dua tokoh Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy'ari di jilid I dan KH Abdurrahman Wahid di jilid II menunjukkan buku ini tidak bisa menjadi rujukan pembelajaran di sekolah dan madrasah," tuturnya.

Terkait hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari, Kemendikbud mengakui adanya keteledoran. Kemendikbud menegaskan tidak ada kesengajaan menghilangkan nama tersebut.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asy'ari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, dalam jumpa pers daring seperti dilansir Antara, Selasa (20/4/2021).

Hilmar menjelaskan bahwa di dalam buku yang sama juga terdapat peran dari KH Hasyim Asy'ari yang ada dalam bagian pendiri NU. Peran KH Hasyim Asy'ari disebutkan di dalam halaman lain, hanya tidak ada di dalam lema atau entry.

"Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asy'ari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi," jelas dia

Tonton juga Video: Nadiem Kaget: Kami Tak Akan Pernah Hilangkan Pelajaran Agama!

[Gambas:Video 20detik]



(eva/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads