Jakarta -
Tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian, Jozeph Paul Zhang, mengaku seorang pancasilais. Anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo, mengatakan, apabila Paul Zhang seorang pancasilais, ia tidak akan mengolok-olok agama orang lain.
"Ya nggak jelas, kalau dia mengaku pancasilais, tidak mengolok-olok agama, tidak menebar seperti mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Karena dengan cara dia itu jelas bahwa dia memprovokasi sehingga antarumat beragama itu yang rukun, damai, dan menjadi tidak damai, karena ulah dia," ujar Romo Benny saat dihubungi, Rabu (21/4/2021).
Romo Benny mengatakan Paul Zhang telah melanggar sila-sila yang ada di Pancasila. Paul dianggap telah melanggar sila pertama hingga sila kelima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia menghayati pancasila, dia tidak akan melakukan itu , jadi sebenarnya tindakan dia itu melanggar dari sila-sila Pancasila, mulai dari sila pertama sampai sila kelima," ucapnya.
Romo Benny berharap pelecehan terhadap ajaran agama tidak terjadi lagi di Indonesia. Menurutnya, apabila orang yang menghayati nilai-nilai Pancasila, tidak akan melecehkan agama orang lain.
"BPIP berharap pelecehan terhadap nilai-nilai yang luhur dalam agama itu harusnya tidak ada lagi di bumi Indonesia, karena kalau orang yang menghayati nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, dia akan menghormati nilai-nilai keagamaan itu sebagai nilai luhur yang harus dijaga, maka semua tindakan pelecehan terhadap agama, itu harus segera ditindak. Jadi hukum harus berlaku adil bagi semuanya," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Jozeph Paul Zhang: Tak Ada Undang-undang Melarang Jadi Nabi":
[Gambas:Video 20detik]
Sebelumnya diberitakan, Menag Yaqut Cholil Qoumas menduga yang dilakukan Paul Zhang dengan mengaku nabi ke-26 mengarah ke penistaan agama. Paul Zhang merespons pernyataan Menag tersebut.
"Pak Menteri Gus Yaqut, harusnya Pak Menteri ngomongnya nggak begitu, 'Oke Paul, saya kerjakan GKI Yasmin dan gereja-gereja lain yang ditutup saya buka, tapi lu berhenti ya, jangan bicara gitu'. Oh ya pasti saya akan berhenti, artinya memang ada tindakan nyata," ujar Paul dalam video YouTube seperti dilihat detikcom, Selasa (20/4/2021).
Paul juga sempat mengklaim diri lebih pancasilais dibanding Gus Yaqut. Hal itu dikatakannya saat dia mengaku sempat dituduh anti-Pancasila.
Awalnya Paul bicara soal hoax bahwa dia buron. Lalu dia mengatakan hoax sebagai buah dari agama.
"Ternyata saya bisa dihubungin kan, saya nggak DPO kan, saya tidak sulit kok dihubungin. Ada masalah apa? Artinya Anda sedang didik rakyat Indonesia untuk percaya kepada hoax. Itulah buah dari agama, hoax. Agama memang dilahirkan dari hoax," katanya.
"Beda dengan bertuhan. Coba sila pertama Pancasila bunyinya apa, bukan agama loh, bertuhan loh. Kita berapa kali kuliah Pancasila ada orang yang tuduh saya anti-Pancasila. Saya lebih pancasilais dari Anda yang salatnya gila-gilaan. Saya lebih pancasilais daripada Gus Yaqut. Haqul yakin saya lebih pancasilais dari Gus Yaqut," tambahnya.
Dalam tayangan ini, Paul juga sempat menantang Gus Yaqut untuk berdebat soal agama.
"Salah saya di mana ketika saya mengkritisi dan menganggap diri saya nabi dan saya meluruskan ajaran nabi sebelum saya. Nggak salah dong, itu kan tafsir saya. Kalau saya salah, Gus Yaqut ayo debat sama saya kalau bilang (Nabi) Muhammad nggak salah," kata Paul.
Selain itu, dia mengomentari pernyataan Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom yang meragukan gelar pendetanya. Paul menegaskan dia memiliki sertifikat sebagai pastor.
"Tapi tadi si orang PGI, Gultom lu dibacain ayat Alkitab udah kelepek-kelepek, kalau iman harus dengan perbuatan. Terus Pak Gomar Gultom 'Paul itu bukan PGI', ya memang gue pikirin, memang lu siapa? Saya mau jadi nabi, mau jadi pendeta, suka-suka saya, memang siapa yang melarang, makanya kalau saya kata pendeta, itu ada lagi sesuatu, di sertifikat saya tulisnya pastor," ucapnya.
"Ya itu hak Pak Gultom, bilang nabi palsu, wong saya juga nggak kenal dia, ngapain juga saya tunjukkan keaslian saya, kamu nggak ada urusan juga," imbuh dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini