Perhimpunan Mahasiswa Katolik: Tangkap dan Adili Jozeph Paul Zhang!

Suara Mahasiswa

Perhimpunan Mahasiswa Katolik: Tangkap dan Adili Jozeph Paul Zhang!

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 19 Apr 2021 13:02 WIB
Ketua Presidium PP PMKRI, Benediktus Papa
Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa
Jakarta -

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menilai aksi pria yang mengaku sebagai Joseph Paul Zhang sebagaimana tersiar di video viral adalah aksi sarat penghinaan. PMKRI mendukung aparat menangkap pria itu.

"Tidak ada tempat bagi siapa pun di negara ini untuk saling menghujat dan mendiskreditkan satu sama lain. Saya atas nama PMKRI meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk segera menangkap dan mengadili orang ini," kata Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa dalam siaran pers tertulis yang diterima detikcom, Senin (19/4/2021).

PMKRI memahami tayangan viral itu memuat pernyataan yang bernada menghina agama Islam. Tindakan Joseph Paul Zhang yang belakangan diketahui bernama Shindy Paul Soerjomoelyono tersebut berpotensi mencederai persatuan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang telah dilakukan oleh Joseph Paul Zhang ini adalah salah satu tindakan yang dapat merusak persatuan bangsa yang telah dipupuk sampai hari ini," kata PMKRI.

Jozeph Paul Zhang (Screenshot YouTube)Jozeph Paul Zhang (Screenshot YouTube)

PMKRI meminta polisi siber memantau media sosial agar tak ada lagi orang yang melakukan tindakan serupa Jozeph Paul Zhang.

ADVERTISEMENT

"Jangan kita biarkan negara ini dirusak oleh pribadi-pribadi yang intoleran, di mana sikap-sikap yang seperti dalam video tersebut sungguh tidak patut dan layak," kata Beni, sapaan Benediktus Papa.

Selanjutnya, sekilas soal keributan tentang Jozeph Paul Zhang:

Seperti diketahui, Jozeph Paul Zhang mendadak viral di media sosial karena membuat sayembara. Jozeph Paul Zhang menantang warga untuk melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26.

Jozeph Paul Zhang membuat pernyataan tersebut dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya. Awalnya, Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk 'Puasa Lalim Islam' dengan menyapa peserta yang ada di beberapa belahan dunia.

Setelah menyapa para peserta, Jozeph Paul Zhang kemudian membuka tema Zoom terkait 'puasa lalim Islam'. Jozeph Paul Zhang lalu bicara soal ibadah puasa teman-teman muslimnya yang ada di Eropa. Menurutnya, teman-temannya itu melaksanakan ibadah puasa hanya di tahun pertama saja karena takut akan Allah.

"Ini saya dikirimi sama temen-temen dari.... Yang saya bagikan lalimnya. Jadi kalau kita lihat sekarang di Indo kan pada lagi puasa ya. Kalau di Eropa juga lagi pada... bukan lagi pada puasa, lagi duniawi nggak puasa. Sebab temen-temen muslim di Eropa ini tahun pertama puasa, takut sama Allah. Tahun kedua puasanya separo, nyoba Allah lihat apa nggak. Tahun 3 bablas nggak yang puasa, Allah nggak lihat. Loh kenapa? Kan Allah Mahatahu. Nggak, Allah lagi dikurung di Ka'bah," katanya sambil tertawa.

Beberapa peserta kemudian ikut berkomentar soal puasa. Hingga kemudian Jozeph Paul Zhang mengaku merasa tidak nyaman dengan adanya bulan puasa. Ia bahkan menyebut suasana menjelang Idul Fitri sebagai sesuatu yang mengerikan.

"Tapi dari dulu saya kalau lagi bulan puasa itu adalah bulan-bulan paling tidak nyaman. Apalagi kalau deket-deket Idul Fitri. 'Dung... dung... breng... dung... dung... breng... Sarimin pergi ke pasar... dung dung... breng... Allah bubar'. Wah itu tuh udah paling mengerikan. Itu horor banget," katanya.

Ia lantas mengungkap telah membuat video sayembara. Ia menantang orang-orang untuk melaporkannya ke polisi karena penistaan agama dengan mengaku sebagai nabi ke-26.

"Gua kasih sayembara. Gua udah bikin video. Saya udah bikin video tantangan. Yang bisa laporin gua ke polisi, gua kasih uang. Yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang. Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah," tuturnya.

Jozeph Paul Zhang menantang minimal ada 5 laporan polisi di polres berbeda. Jozeph Paul Zhang akan menghadiahi orang yang melaporkannya Rp 1 juta.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads