Ramai-ramai Mengecam Jozeph Paul Zhang Ngaku Nabi ke-26

Round-Up

Ramai-ramai Mengecam Jozeph Paul Zhang Ngaku Nabi ke-26

Tim detikcom - detikNews
Senin, 19 Apr 2021 03:18 WIB
Jozeph Paul Zhang (Screenshot YouTube)
Foto: Jozeph Paul Zhang (Screenshot YouTube)
Jakarta -

Seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang mendadak viral di media sosial karena mengaku sebagai nabi ke-26. Pengakuan Jozeph Paul Zhang itu mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Awalnya Jozeph Paul Zhang menantang warga untuk melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26. Jozeph Paul Zhang membuat pernyataan tersebut dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya.

Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk 'Puasa Lalim Islam' dengan menyapa peserta yang ada di beberapa belahan dunia. Beberapa peserta kemudian ikut berkomentar soal puasa. Hingga kemudian Jozeph Paul Zhang mengaku merasa tidak nyaman dengan adanya bulan puasa, Ia bahkan menyebut suasana menjelang Idul Fitri sebagai sesuatu yang mengerikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi dari dulu saya kalau lagi bulan puasa itu adalah bulan-bulan paling tidak nyaman. Apalagi kalau deket-deket Idul Fitri. 'Dung... dung... breng... dung... dung... breng... Sarimin pergi ke pasar... dung dung... breng... Allah bubar'. Wah itu tuh udah paling mengerikan. Itu horor banget," katanya.

Ia lantas mengungkap telah membuat video sayembara. Ia menantang orang-orang untuk melaporkannya ke polisi karena penistaan agama dengan mengaku sebagai nabi ke-26.

ADVERTISEMENT

"Gua kasih sayembara. Gua udah bikin video. Saya udah bikin video tantangan. Yang bisa laporin gua ke polisi gua kasih uang yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang. Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah," tuturnya.

Simak video 'Mardani soal Jozeph Paul Zhang: Tak Perlu Panik Terhadap Sampah!':

[Gambas:Video 20detik]



Jozeph Paul Zhang pun menuai kecaman dari berbagai pihak. Simak selengkapnya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk tindakan Jozeph Paul Zhan. MUI menilai apa yang dilakukan Jozeph telah menghina Nabi Muhammad SAW dan melecehkan ajaran Islam.

"Kita jelas-jelas mengutuk tindakan kegaduhan yang telah dilakukan oleh Joseph Paull Zhang yang telah menghina Nabi Muhammad SAW dan melecehkan ajaran Islam," kata Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).

Anwar Abbas menyebut hal tersebut tentu harus mendapat perhatian khusus dari Kepolisian. Dia percaya bahwa Polri akan menindak tegas dengan segera menangkap Jozeph.

"Kapolri sudah turun tangan dan akan mengambil langkah-langkah serta akan menindak si pelaku dengan tegas," ucapnya.

Kecaman juga datang dari legislatif. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai pernyataan Jozeph Paul Zhang terkait Islam dan Nabi Muhammad SAW merupakan penghinaan. Ace mendukung polisi melacak Jozeph Paul Zhang.

"Orang yang mengaku namanya Jozeph Paul Zhang ini memang kelihatannya ingin mencari sensasi dengan bicara seperti itu di media sosial, mengaku nabi ke-26 dan tendensinya menghina keyakinan agama Islam," kata Ace, kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).

Ace menyebut Jozeph Paul Zhang tidak menunjukkan sikap saling menghormati. Menurutnya, Jozeph Paul Zhang memang ingin membuat kegaduhan.

"Sikapnya yang arogan terhadap agama sama sekali tidak menunjukkan punya sikap saling menghormati dan tenggang rasa. Kelihatan sekali dia ingin membuat kegaduhan," tegas Ace.

PBNU juga mengecam keras Jozeph Paul Zhang. PBNU menilai pernyataan Jozeph mencederai keyakinan dan ajaran umat Islam.

"Mengecam keras pernyataan yang mencederai keyakinan dan ajaran umat Islam. Pernyataan yang dilakukan oleh Joseph Paul Zhang masuk ke dalam penghinaan terhadap keyakinan umat Islam," Sekjen PBNU, A Helmy Faishal Zaini, dalam keterangan tertulis, Minggu (18/4/2021).

Simak selengkapnya

Helmy meminta Polri segera menangkap Jozeph Paul Zhang. Dia juga meminta umat Islam tetap tenang dan tidak terprovokasi melakukan hal-hal yang di luar koridor hukum yang berlaku.

"Meminta aparat keamanan, dalam hal ini Polri untuk segera melalukan langkah konkret mengusut dan menangkap Joseph Paul Zhang atas perbuatannya tersebut," ucapnya.

Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) pun angkat bicara. PGI meragukan gelar pendeta Jozeph Paul Zhang. Seperti diketahui,Dalam video-videonya di YouTube, Jozeph Paul Zhang menuliskan dirinya sebagai Ps atau Pastor dan bergelar Mth (Master of Theology).

"Saya tidak tahu pasti. Pendeta itu jabatan gerejani, sementara dia tak jelas dari gereja mana?" kata Ketua PGI, Gomar Gultom saat dimintai konfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Soal heboh Jozeph Paul Zhang yang diduga menghina agama, Gomar Gultom meminta masyarakat untuk mengabaikannya. Gomar Gultom menilai pria tersebut tak perlu diberi perhatian.

"Menurut saya yang beginian ini tak usah diberi perhatian. Semakin ditanggapi dia akan semakin mendapat tenar di medsos, abaikan saja," ujar Gomar Gultom.

Lebih lanjut, Muhammadiyah meminta masyarakat untuk tidak memberikan perhatian lebih terhadap Jozeph Paul Zhang. Muhammadiyah mengajak umat Islam mengurus hal-hal yang lebih bermanfaat.

"Umat Islam tidak perlu resah karena sudah tahu bahwa semua yang dikatakan Jozeph itu salah. Kita urus hal-hal yang lebih maslahat untuk kemajuan umat," kata Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, di akun Twitter-nya seperti dilihat Minggu (18/4/2021).

Mu'ti meminta Jozeph Paul Zhang diusut polisi. Namun di samping itu, kata Mu'ti, kejiwaan Jozeph Paul Zhang juga perlu diperiksa.

"Selain pemeriksaan oleh kepolisian, saya kira perlu ada pemeriksaan kejiwaan," kata Mu'ti.

Jozeph Paul Zhang telah dilapotkan ke Bareskrim atas dugaan penistaan agama oleh Husin Shahab. Bareskrim Polri berkoordinasi dengan Interpol untuk memburu keberadaan Jozeph Paul Zhang. Jozeph Paul Zhang menantang warga untuk melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads