Fraksi PKS DPRD DKI menyebut tidak ada masalah terkait adanya warga yang melapor diskotek di Jakarta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. PKS menilai bahkan menilai guyonan Ganjar untuk mengecek Jakarta dengan mengirim tim hanya candaan biasa.
"Mereka berdua juga akrab kok sama-sama orang jawa. Saya kira ini bercandaan-bercandaan saja, mereka berdua teman akrab, teman dekat. Namanya teman ada bercadaan begitu kan, nggak perlu nanggapin serius lah. Pak anies juga kalau lihat ini ketawa-ketawa saja," kata Anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Abdul Aziz, kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta itu menyarankan warga tersebut yang melapor ke Ganjar untuk melapor sesuai dengan prosedur. Aziz yakin Pemprov akan menindaklanjuti laporan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga silahkan saya mau lapor ke siapapun. Cuman kita lihat ini laporan benar atau laporan main-main. Kalau ini laporan benar harus mengikuti prosedur kejadiannya di mana, kalau ada bukti-bukti nya silahkan dilaporkan pada Pemprov," jelasnya.
"Untuk apa dilaporkan ke pak Ganjar. Pemprov DKI sudah siap kok, Satpol PP nya siap, Dinas Parekrafnya siap untuk menindak," sambungnya.
Lebih lanjut, Azis lantas berbicara terkait risiko sebagai pemimpin. Dia menyebut tidak mungkin semua orang menyukai seorang pemimpin.
"Risiko jadi pemimpin seperti itu. Nggak mungkin 100% orang percaya sama kita. Nabi saja jadi pemimpin nggak 100% umatnya percaya kan. Kalau percaya ya beriman, kalau enggak ya enggak kan. Namanya manusia ya pasti ada keterbatasan ada like and dislike, biasa itu. Selama menjalankan tugasnya baik, selama mayoritas masyarakat penilaiannya baik (nggak masalah)," ujarnya.
Seperti diketahui, perbincangan dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo disiarkan secara langsung oleh Stafsus Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman di Instagram-nya. Dalam perbincangan tersebut, seorang warga bernama Tika, dalam live IG itu, bertanya langsung.
Tika membandingkan diskotek yang boleh buka. Padahal di satu sisi ada larangan dari pemerintah agar warga tidak mudik.
Simak selengkapnya
Tika, yang mengaku sempat bekerja di Jakarta, kemudian menyebut nama tempat yang berada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Ganjar kemudian mencontohkan tempat diskotek yang melanggar aturan dan langsung ditutup. Di akhir jawabannya, Ganjar membuat guyon perlu-tidaknya tim Pemprov Jawa Tengah ke Jakarta buat menutup kegiatan hiburan malam.
"Jadi yang seperti itu gini, dilaporin aja, ini kejadian, contoh Mbak sudah di Semarang kan sekarang. Diskotek joget-joget itu yang di dalam tahu lo ngerekam, ngerekam terus kemudian nggak pakai masker, jingkrak-jingkrak gitu. Langsung dikirim ke saya ada di DM, ke IG saya, ke Facebook saya. Langsung saya bilang, Satpol PP datengin hari ini, tutup besok pagi. Langsung saya tutup, nggak ada peduli. Jadi gitu, kasih aja ke saya, atau gini... saya kirim tim dari Jawa Tengah untuk tutup yang di Jakarta, eh nggak boleh ya," ujar Ganjar seraya tertawa.
Pemprov DKI telah memberikan penjelasan terkait pertanyaan Tika. Pemprov DKI menegaskan hiburan malam termasuk diskotek di Ibu Kota masih ditutup selama pandemi.
Pemprov juga meluruskan soal tempat usaha yang disebut Tika sebagai diskotek. Dia menegaskan tempat usaha tersebut mengantongi izin buka restoran, bar dan pub.