Diskotek di DKI Jakarta jadi bahasan saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Stafsus Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman berbincang di media sosial. Isu yang muncul dalam percakapan itu, diskotek di ibu kota sudah dibuka.
Isu itu muncul ketika seorang warga bernama Tika bertanya ke Ganjar mengenai larangan mudik Lebaran 2021. Dia membandingkan dengan diskotek di Jakarta yang sudah buka.
"Saya Tika, Pak Ganjar, dari Semarang tapi sempet kerja di Jakarta kemaren. Terus kenapa nih Pak Ganjar tidak boleh mudik tapi ke diskotek dan tempat wisata masih tetap dibuka, sedangkan kalau diskotek itu kan pada suka-suka mabuk nih, itu kan udah nggak sehat, dia nggak akan tuh sadar untuk...," kata Tika dalam IG Live Stafsus Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, bersama Ganjar Pranowo seperti dilihat tayangannya di YouTube, Minggu (18/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar kemudian merespons Tika dengan bertanya balik diskotek mana yang dimaksud di Jakarta yang sudah dibuka. Tika lantas menyebut nama tempat live music di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Tika saat melempar pertanyaan ke Ganjar mengaku sempat bekerja di Jakarta.
Fadjroel ikut bereaksi. Fadjroel mengatakan urusan di Jakarta bukan wilayah kewenangan Ganjar.
"Ini Gubernur Jawa Tengah, bukan Gubernur Jakarta ini," kata Fadjroel.
"Nanti teman saya, namanya Pak Anies, nanti tak suruh biar beresin," balas Ganjar.
Tak sampai di situ, Tika masih mengungkap tempat-tempat karaoke yang sudah beroperasi. Dia menyinggung lagi soal larangan mudik.
"Itu terus yang di Hasanuddin masih ada tempat karaoke, tempat karaoke itu masih full, tapi kenapa masih diperbolehkan... eh kenapa kalau mudik tidak diperbolehkan, giliran karaoke aja masih banyak," ujar Tika.
Ganjar merespons lagi. Dia menjawab Tika dengan langkah-langkah Pemprov Jateng yang sudah menutup sejumlah tempat hiburan atau wisata selama pandemi COVID-19.
"Mbak Tika gini, tapi Ganjar tempat wisata dibuka? Memang kita buka. Kalau nggak, kamu makan apa, teman-teman bagaimana? Ini jujur juga kita, maka kita atur, dibukanya itu jangan salah loh ya, umpamanya kamu sebut Mbak Tika mana kamu sebut Kota Lama, kamu sebut Sam Poo Kong, kamu sebut Borobudur, contoh itu dibatasi. Kalau dia ngeyel saya tak tutup lagi dan sudah banyak yang saya tutupin lagi," lanjut Ganjar.