Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan terjadi lonjakan kasus Corona dalam 2 pekan terakhir. Partai Gerindra DKI Jakarta menyoroti bahwa Dinas Kesehatan dan Puskesmas lamban dalam melakukan kontak tracing.
"Kadang masalahnya juga ada yang misal sudah ada suspect positive terus kontak Dinkes atau Puskesmas terdekat sesuai domisili, tapi karena responsnya lama untuk tracing kan mengkhawatirkan juga. Kalau ada suspect-suspect lain tapi OTG yang masih bebas berkeliaran. Ini kan juga jadi beresiko peningkatan yang terpapar," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021).
Rani menekankan bahwa Dinkes adalah ujung tombak dalam menangani pandemi Corona. Oleh sebab itu dia meminta agar Dinkes cepat dalam menangani warga yang kemungkinan terpapar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya mau ada peningkatan ataupun penurunan data pasien terpapar COVID, pihak jajaran Dinkes tidak boleh kendur, harus stabil bahkan ada peningkatan pelayanan terus ke masyarakat bekerja sama dengan perangkat wilayah lainnya semisal camat, lurah maupun RT/RW untuk terus memantau perilaku masyarakat sesuai prokes yang dianjurkan. Ujung tombak masalah pandemi yaitu Dinkes dan jajarannya kan," tutur Rani.
Selain itu, Rani juga menyoroti warga yang mulai tak peduli dengan protokol kesehatan. Dia mengatakan warga harus diedukasi lebih masif.
"Tapi juga harus diedukasi agar dapat mencegah paparan virus barunya. Udah harus tarafnya bukan meminta lagi tapi memohon agar terus patuhi anjuran prokes minimal lakukan untuk diri sendiri dan peduli terhadap orang lain," jelas dia.
Simak juga 'Pantau Keamanan Vaksin Corona, Perusahaan Farmasi Wajib Lakukan Ini!':
Sementara itu, fraksi PAN DPRD DKI Jakarta mengingatkan perlunya pengawasan ketat saat ibadah Ramadhan. Dia menekankan agar warga senantiasa melaksanakan protokol kesehatan saat tarawih hingga acara buka bersama.
"Perlu pengawasan, jangan kendor. Taraweh dan buka bersama tetap ikuti prokes," kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda saat dihubungi terpisah.
Oman mengatakan kasus Corona DKI Jakarta memang menurun jika dibandingkan dengan puncak pandemi. Namun saat ini kasus Corona naik dalam pekan terakhir.
"Menurun bila dibanding masa puncak COVID. Tapi riilnya pekan terakhir sedikit meningkat," jelas dia.
Oman berharap agar pandemi Corona di Ibu Kota segera terkendali. Dia berharap program vaksinasi bisa segera menacapai kekebalan komunal atau herd immunity.
"Mudah-mudahan terkendali. Vaksinasi jadi salah satu program yang harus sukses. Selain menuju herd immunity juga memberi keyakinan psikologis bahwa pandemi terkendali," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta meningkat 2 pekan terakhir ini. Widyastuti menerangkan dua penyebab melonjaknya kasus aktif Corona tersebut.
"Di minggu-minggu terakhir, dua minggu terakhir, mulai ada peningkatan. Harian kita sudah mulai meningkat 200, 200 lebih bergerak terus," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Jumat (16/4).
"Kita (DKI Jakarta) tingginya tuh di bulan-bulan Januari sampai Februari 2021. Di mana posisi kasus aktif kita waktu itu pernah tertinggi sampai sekitar 25 ribu. Saat ini kasus aktif tertinggi 6.988. Artinya sangat-sangat turun dibanding sebelumnya," sambungnya.