"Bagaimana mungkin dia, sudah dari, sebelum ketemu Presiden, sudah bilang bahwa diri mereka Musa dan ketemu Presiden Jokowi seperti Firaun. Apa itu? Berarti dia memulai dengan satu niat yang buruk, busuk, dan menganggap orang lain itu begitu rendah dan murka kepada Allah," sebut Ngabalin.
Hehamahua kemudian memberi klarifikasi. Hehamahua menegaskan tidak menempatkan Jokowi serupa Firaun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hehamahua awalnya mengungkapkan kekhawatiran sejumlah anggota TP3 terkait pertemuan dengan Presiden Jokowi. Ada anggota yang khawatir TP3 justru tidak bertaji lagi usai bertemu Jokowi.
"Jujur, ada di antara anggota TP3 yang tidak mau kirim surat untuk audiensi ke Presiden Jokowi. Alasannya, ada anggapan sebagian masyarakat bahwa mereka yang biasa dikenal oposisi, setelah jumpa presiden, lalu diam seribu bahasa. Belum lagi pernyataan para tokoh oposisi tersebut sering dipelintir oleh kalangan tertentu dengan maksud mencederai integritas tokoh, aktivis, atau pemimpin tersebut," kata Abdullah, kepada wartawan, Jumat (16/4).
"Akhirnya, ada yang mengusulkan, supaya tokoh-tokoh TP3 tidak difitnah, maka disepakati kunjungan ke presiden tersebut dianalogikan sebagai Nabi Musa mendatangi Firaun," imbuhnya.
(gbr/gbr)