Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berseberangan dengan oposisi dalam hal wacana poros partai Islam pada Pemilu 2024. Isu poros partai Islam ini mencuat di tengah reshuffle. Sikap Zulhas tanda-tanda PAN kebagian jatah reshuffle kabinet?
Wacana poros partai Islam mencuat setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bertemu dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Itu ide bagus. Why not? PKS prinsipnya adalah partai yang visinya rahmatan lil'alamin. Kita ingin menyambut siapa pun yang ingin bergabung dengan kita dan kita akan menyatukan kerja sama besar kita untuk keumatan maupun dari yang lain. Jadi sangat mungkin," ujar Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi di DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (14/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah partai yang berbasis Islam mendukung wacana tersebut, sebut saja Partai Kebangkitan Bangsa (PBB) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Namun tidak dengan PAN.
"Saya menilai wacana ini justru kontraproduktif dengan upaya kita melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara," kata Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (15/4).
Sikap Zulhas yang berbeda dari oposisi menimbulkan spekulasi, apalagi Kabinet Indonesia Maju diterpa isu reshuffle. Isu reshuffle kali ini bukan tanpa alasan karena Presiden Joko Widodo baru saja melebur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Selain itu, Jokowi membentuk Kementerian Investasi.
Lebih dari itu, elite PKB Luqman Hakim memberi bocoran ada anggota kabinet berinisial M yang bakal kena reshuffle. Luqman meyakinkan informasi yang diberikannya ini valid.
"Presiden Jokowi akan me-reshuffle anggota kabinet yang dengan inisial huruf M," kata Luqman kepada detikcom, Kamis (15/4).
Setidaknya ada empat anggota kabinet Jokowi yang berinisial M, mereka adalah Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Dari keempat nama itu, nama Moeldoko menjadi yang paling banyak dibicarakan di tengah isu reshuffle kabinet. Hal itu tak lain karena manuver Moeldoko terkait Partai Demokrat.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Doktor politik lulusan University of Queensland, Australia, Ahmad Khoirul Umam, mendorong agar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko di-reshuffle. Umam tak setuju dengan langkah Moeldoko dalam konflik Partai Demokrat.
"Manuver politik Moeldoko terkait pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang menabrak etika dan logika berdemokrasi itu terbukti telah menyeret nama baik Istana Presiden dan sejumlah pejabat tinggi negara," kata Umam dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (15/4).
Meski demikian, ada analisis lain soal posisi PAN jika mendapat jatah reshuffle. PAN dikait-kaitkan dengan dua pos kementerian.
"Di luar itu, jikapun ada isu reshuffle, sangat terkait dengan santernya PAN yang bakal bergabung dengan koalisi Jokowi. Nama Kementerian PMK dan Kementerian Perhubungan kerap dikaitkan jika PAN jadi bergabung," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno.
Informasi yang diterima detikcom, PAN sedang dipertimbangkan untuk mendapat jatah kursi di kabinet. Salah satu di antara kursi Menko PMK atau Menhub kabarnya disiapkan untuk PAN.