TNI mencatat ada 5 patok batas RI-Timor Leste yang hilang, selain 1 patok batas yang geser 75 meter. Hingga saat ini prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY masih melakukan pengecekan kondisi patok-patok lainnya, terutama yang berada di daerah aliran sungai (DAS).
"Untuk saat ini yang hilang akibat bencana kemarin itu ada 6 patok. Terdata 6 patok (yang tak di titik koordinatnya, red), termasuk yang geser 75 meter, 5 (patok batas masih-red) hilang," kata Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro kepada detikcom, Kamis (15/4/2021).
Bayu mengatakan patok batas bergeser ke arah Timor Leste. "Gesernya ke arah Timor Leste," imbuh Bayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui sejumlah patok batas negara tergerus banjir akibat Siklon Seroja, Bayu memerintahkan perwira topografi (patop)-nya memeriksa satu persatu patok batas. Terkait hal ini, TNI juga telah melakukan peninjauan patok-patok yang hilang bersama Bupati Belu.
"Perwira topografi saya sampai sekarang masih di lapangan, masih belum kembali karena masih pengecekan langsung ini. Jadi kemarin pada saat kita tinjau sama Bupati itu ada anggota saya menyampaikan patok di Moubusa itu hilang tergerus air," ujar Bayu.
"Akhirnya saya perintahkan jajaran, terutama patok yang ada di pinggir sungai yang kemungkinan hilang, saya suruh patroli," sambung Bayu.
Bayu mengatakan pihaknya sudah sejak empat hari lalu berkeliling mengecek kondisi patok-patok batas negara. Bayu menambahkan butuh waktu beberapa hari untuk memastikan satu persatu kondisi patok karena jarak tempuh yang jauh.
"Sudah empat hari ini, dari 11 April kemarin perwira topografi saya ke lapangan. Sampai hari ini belum selesai karena memang perjalanan cukup jauh," ucap Bayu.
Lihat juga video 'Prajurit TNI AD Penjaga Garis Perbatasan Indonesia-Timor Leste':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sebelumnya diberitakan patok perbatasan negara RI-Timor Leste di Nananoe, Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang, diduga terseret banjir saat siklon Seroja. Patok batas itu kemudian ditemukan 75 meter dari titik koordinat semula.
Patok yang bergeser 75 meter itu bernomor PBN D010021-RI. Bayu menyebut dia juga mengkhawatirkan kondisi satu lagi patok berada di DAS.
"Sedangkan patok BSP 022 dikhawatirkan akan terbawa arus sungai apabila terjadi hujan deras terus menerus, karena sampai saat ini sungai bertambah lebar dan mengarah pada patok BSP 022," ucap Bayu seperti dikutip detikcom dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispen AD).
"Akibat hujan deras, sungai ini tambah melebar hingga 15 meter dari aslinya yang mendekati patok BSP 022, ini yang menjadi kekhawatiran kami selaku Satgas Pamtas," sambung Bayu.
Bayu mengatakan pihaknya tak dapat mengembalikan patok batas negara tersebut begitu saja.
"Ini tidak boleh kita pindahkan atau kembalikan ke koordinat semula, karena memang demikian ketentuannya. Jadi harus dilakukan pergantian dengan tetap berkoordinasi antar kedua negara," jelas Bayu.
![]() |
Prajurit TNI AD Penjaga Garis Perbatasan Indonesia-Timor Leste