Patok batas RI-Timor Leste di Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergeser sejauh 75 meter dari koordinat awal. TNI mengatakan pihaknya tak dapat mengembalikan patok batas negara tersebut begitu saja.
"Ini tidak boleh kita pindahkan atau kembalikan ke koordinat semula, karena memang demikian ketentuannya," kata Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, dikutip detikcom dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispen AD), Kamis (15/4/2021).
"Jadi harus dilakukan pergantian dengan tetap berkoordinasi antarkedua negara," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayu menuturkan Perwira Topografi (Patop) Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY, Letda Ctp Torang Panjaitan kemudian melakukan penelusuran ke beberapa lokasi patok batas yang juga diduga hilang akibat tersapu banjir. Pengecekan patok batas dilakukan di sekitar Pos Asumanu, Pos Maubusa, Pos Nunura dan Pos Nananoe.
Sebelumnya diberitakan, patok perbatasan negara RI-Timor Leste di Atambu terseret banjir. Patok batas itu kemudian ditemukan 75 meter dari titik koordinat semula.
Patok itu bernomor PBN D010021-RI yang hilang. Patok diduga hilang terbawa arus sungai akibat hujan deras yang mengakibatkan banjir lokasi.
"Sedangkan patok BSP 022 dikhawatirkan akan terbawa arus sungai apabila terjadi hujan deras terus-menerus, karena sampai saat ini sungai bertambah lebar dan mengarah pada patok BSP 022," ucap Bayu.
"Akibat hujan deras, sungai ini tambah melebar hingga 15 meter dari aslinya yang mendekati patok BSP 022, ini yang menjadi kekhawatiran kami selaku Satgas Pamtas," sambung Bayu.
Lihat juga video 'Prajurit TNI AD Penjaga Garis Perbatasan Indonesia-Timor Leste':