Anggota Damkar Depok Sandi dipanggil pihak Kejaksaan Negeri Depok terkait dugaan korupsi pengadaan sepatu di Dinas Damkar Depok. Sandi menyerahkan berkas hingga barang bukti sepatu yang tidak sesuai spesifikasi.
"Saya habis dari Kejaksaan kasih kelengkapan berkas terkait sepatu dan beberapa hal," kata Sandi saat dihubungi detikcom, Rabu (14/4/2021)
Sandi menyebut serahkan sejumlah bukti terkait dugaan korupsi sepatu di Dinas damkar Depok. Tak hanya itu, dia juga menyerahkan bukti terkait pemotongan honor yang berkaitan dengan insentif COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan juga penyerahan bukti pemotongan honor yang bersangkutan dengan dana COVID, berkas kelengkapan sepatu juga bukti pemotongan honor mengenai dana COVID, diserahkan ke Kejaksaan," ucapnya.
Bukan hanya berkas-berkas, Sandi juga mengaku menyerahkan salah satu bukti sepatu yang sempat dia persoalkan. Sepatu yang diduga tidak sesuai spesifikasi tersebut telah diterima oleh pihak Kejaksaan Negeri Depok.
"Saya bawa (sepatu), sudah diserahkan, tadi penyidik yang meriksa dan nerima buktinya," ujar Sandi.
Seperti diketahui, Sandi membongkar dugaan korupsi itu dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok beberapa waktu lalu dan viral di media sosial. Dalam aksi itu, Sandi membawa poster bertulisan 'Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!'.
Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dirinya dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.
Sandi sempat menceritakan terkait sepatu PDL yang pernah didapatkan dirinya dan petugas damkar lain pada 2018. Dia menyebut pada sepatu yang didapatkan tidak ada besi pengaman di bagian depan dan di bagian bawah.
"Terakhir 2018 itu juga sepatu sepatu kami bukan yang sepatu bot, sepatu PDL itu nggak ada safety-nya sama sekali. Nggak ada besi pengamannya, yang depan nggak ada besinya, yang bawah nggak ada besinya. Istilahnya kami kadang untuk panggilan warga evakuasi itu kan ya sempet ada kejadian temen kena beling, tapi pejabat diam saja," ujarnya Sandi.
Berdasarkan gambar yang didapatkan detikcom, tampak sepatu PDL berwarna hitam. Terlihat sepatu bot itu bisa ditekuk pada bagian depan yang artinya tidak ada pelapis besi pelindung.
Selain itu, Sandi sempat menunjukkan data pengadaan sepatu oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Depok pada 2018. Tampak harga pembelian 235 pasang sepatu PDL dengan total pagu anggaran Rp 199,75 juta. Persoalan ini disebut sudah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Depok.
Simak juga 'Firli Bahuri Ungkap KPK Telah Tangkap 1.552 Orang karena Korupsi':